Tulisan Terbaru

IQ BUKANLAH SEGALANYA

IQ yang tinggi ternyata bukan jaminan untuk sukses mendapatkan pekerjaan atau meningkatkan karir. Seseorang yang memiliki kemampuan akademis atau IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi dan mampu mengupas tuntas soal-soal matematika dan melahap habis soal-soal test tertulis ujian masuk ke perusahaan, sering kandas saat test wawancara.
Hasil dari berbagai survey atau penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang ber IQ tinggi belum tentu memiliki EQ (Emotional Quotient) yang tinggi. Artinya EQ lebih rendah dari IQ.
Karakter seseorang yang seperti ini adalah gampang menyerah, tidak mampu bertahan atas berbagai masalah, egois, pemarah, tidak penyabar, selalu merasa unggul, dan tidak mengakui keunggulan orang lain. Sebagai contoh, ketika hasil test/wawancara dinyatakan kalah, seseorang langsung feel down, marah-marah, menangis, dan "menyiksa diri" sehingga dia melewatkan berbagai opportunity lain yang menanti.
Peningkatan karir juga akan terhenti bagi seorang pegawai yang tidak mampu bertahan atas masalah pribadi atau masalah pekerjaan, atau karena sifat pemarah dan egois, sehingga kurang disukai oleh rekan kerja, atasan, atau anak buah. Bahkan ada peserta lomba DJARUM BLACK BLOG COMPETITION tidak jadi membuat postingan karena langsung marah-marah akibat akses yang lemot, ada juga yang gagal mendaftar di Blackinnovationawards goes to campus karena langsung menyerah dan tidak pede melihat hasil inovasi orang lain.
Sebaliknya, seseorang yang memiliki taraf IQ yang biasa-biasa justru lebih cepat memperoleh pekerjaan dan juga peningkatan karir. Rumus yang dimilikinya adalah IQ=EQ atau EQ>IQ. Ciri-ciri seseorang yang seperti ini adalah, TIDAK gampang menyerah, MAMPU bertahan atas berbagai masalah, RENDAH hati, TIDAK gampang marah, PEnyabar, MENGAKUI keunggulan orang lain, dan Bijaksana.
Pembaca, IQ dan EQ adalah dua saudara kembar yang bisa diatur dan dilatih.
Beruntunglah Anda jika kemampuan EQ sama dengan IQ anda bahkan EQ Anda lebih besar dari IQ. Karena selain pinter Anda juga memiliki sifat-sifat yang bijaksana, TIDAK gampang menyerah, MAMPU bertahan atas berbagai masalah, RENDAH hati, TIDAK pemarah, PEnyabar, has a self control.
Jika saat ini Anda memiliki teman atau rekan kerja yang memiliki IQ>EQ, sarankanlah agar bisa berubah menjadi EQ>IQ atau setidaknya EQ=IQ, ARTINYA, IQ yang tinggi mesti dibarengi dengan EQ yang tinggi juga, atau minimal diselaraskan bahkan bisa dilatih agar EQ lebih tinggi dari IQ.
Jadi, IQ bukanlah segalanya, masih ada saudara kembarnya yang sangat berperan dalam menentukan kesuksesan seseorang.

3 comments:

Kristina Dian Safitry said...

IQ dan Eq saudara kembar? yaelah aku lom sempurna nih bang..aku masih lom bisa bersikap bijak nih..btw, khan katanya isa diasah ya bang, biar gak tumpul. tapi ngasahnya juga gak boleh kebablasan khan?he..he..

Pieter Silitonga said...

iya..jangan kebanyakan ngasahnya entar juga bisa jadi terlalu bijak..thnks

Anonymous said...

duhhh pengennya belajar IQ dan EQ.minta ajarin om piter ajah deh,mau kan om piter

Blog Archive