Tulisan Terbaru

Belanja Online Selalu Dituntut Kehati-hatian dan Pertimbangan yang Matang


Yang namanya belanja online tentu ada plus minusnya. Plusnya adalah saat belanja kita tidak perlu transportasi ke tempat belanja, tidak direpotkan antri di kasir, merasa aman dan nyaman karena tidak khawatir harus bawa uang tunai, tidak perlu repot bawa keranjang belanja dan berkeliling cari barang ke sana kemari, dan tetap bisa melakukan aktivitas di rumah atau kantor.

Pun demikian, saat belanja online mesti hati-hati. Jika tidak, kita bisa tertipu dan uang pun raib. Untuk mengantisipasi hal ini, pastikan dulu apakah tokonya jelas dan memiliki alamat yang jelas. Hal ini bisa diketahui dari referensi teman-teman serta kelengkapan informasi websitenya dan testimoni orang-orang yang sudah pernah belanja di sana. Selain itu, sebelum belanja tidak salah menghubungi adminnya via nomor telepon atau email yang tertera. Jika responnya cepat dan akurat, itu menjadi pertimbangan utama untuk memberanikan diri belanja di sana. Juga kita mesti mengetahui eksistensi tokonya, apakah sudah terkenal di dunia online atau belum. Jika tidak, coba berpikir dua kali untuk belanja disana. Juga dari harga barang yang ditawarkan. Apakah mereka sangat murah dan memberi diskon yang tidak masuk akal? Jika iya, urungkan niat dan cari toko lain. 

Secara umum belanja online sebenarnya aman-aman saja bahkan lebih aman dibanding belanja langsung/offline. Bayangkan saja, kita hanya bertransaksi di depan komputer dan barang yang kita beli sudah diantar langsung ke rumah.

Pengalaman saya selama belanja online selama ini selalu lancar dan tidak pernah bermasalah. Walau pernah mengalami hambatan, namun semuanya bisa teratasi.  Hal ini mungkin saja karena selama ini saya selalu hati-hati dan memilih belanja di toko yang sudah terkenal dan eksistensinya telah diakui. 

Namun saya pernah mengalami "sesuatu" saat belanja di eBay, toko online yang terkenal itu. Saya hampir kehilangan uang saya. Awalnya, saat searching item yang ingin saya beli di webnya, saya menemukan barang yang cocok berupa jam tangan dan gelang stainless steel. Kedua item itu saya beli dari dua penjual yang berbeda. Barang-barang itu adalah jenis free shipping alias gratis ongkir. Saat terjadi transaksi, penjual mengatakan bahwa item itu akan sampai sekitar 1-1,5 bulan kemudian. Artinya kedua barang sudah harus saya terima paling lambat tanggal 9 dan 14 April 2014.  Namun setelah menunggu hingga waktu yang ditetapkan, barang yang saya pesan pun tidak sampai. Lalu saya tanya penjual via email. Tidak berapa lama mereka menjawab dengan mengatakan agar saya bersabar. Lalu saya menunggu selama seminggu. Barangnya juga tidak sampai. Saya tanya kembali dan mereka menjawab dengan mengatakan agar bersabar. Bersabar seminggu lagi! Ehhhh mereka juga tidak mengirim apa-apa.



Akhirnya saya menghubungi admin ebay melalui fasilitas resolution centre dan melanjutkannya ke status Escalate This Case (gambar di atas). Saat menghubungi recolution centre, eBay mengatakan bahwa mereka akan mengurus ke pihak penjual dalam tempo maksimal 48 jam. Tidak sampai menunggu 48 jam, saat  saya pagi ini membuka email (26/4 2014), pihak eBay telah mengurusnya dan uang yang saya pakai untuk belanja tersebut telah dikembalikan si penjual ke paypal saya (gambar bawah).



Syukur, walau telah menunggu 2 bulan lebih dari saat pembelian barang, akhirnya uang saya dikembalikan. Namun masih ada satu item lagi barang yang belum saya terima dari penjual lain. Rencananya kalau tidak sampai dalam minggu ini, maka akan saya hubungi lagi pihak eBay melalui resolution centrenya dan semoga uang saya dikembalikan kembali oleh pihak penjual.

Pertanyaan yang muncul dengan kasus ini adalah, mengapa hal ini terjadi yang selama ini tidak pernah mengalami hal seperti ini? Setelah saya analisa, hal ini kemungkinan besar diakibatkan status "Free Shipping" disamping kemungkinan juga ulah si penjual. Selama ini memang saya tidak pernah belanja dengan status free shipping ini. 

Apapun itu, yang namanya belanja online selalu dituntut kehati-hatian dan pertimbangan yang matang. Happy Shopping!

"Cuci Mata"



Istilah “cuci mata” tentunya bukan hal yang asing lagi bagi kita. Istilah ini sering diungkapkan seseorang yang ingin melihat yang indah-indah agar ia terhibur. Bagi orang Medan, istilah ini sering diucapkan ketika seseorang ingin  jalan-jalan ke Mall atau Plaza tanpa bermaksud shoping barang tertentu. Intinya, ia ingin menghabiskan waktu seharian di mall atau plaza untuk menghibur diri  akibat suasana hati yang BeTe, galau, suntuk, bosan atau sesuatu yang membuat hati “gundah gulana.”

Saat cuci mata, seseorang berjalan-jalan sambil berkeliling menyisir toko-toko sambil melihat-lihat aneka produk di mall. Kadang ia bertanya ke si penjaga yang biasa disebut SPG (Sales Promotion Girl) bahkan mencoba berbagai produk. Namun karena maksud dan tujuan berkunjung ke mall adalah cuci mata, maka keseriusan untuk membeli pun dinomorduakan. Ada saja alasan yang diberi ke SPG agar produk yang dicoba tadi tidak jadi.

Dalam dunia cuci mata, bukan hanya produk yang dijual saja yang menjadi  objek perhatian. Tingkah laku dan gaya para pengunjung juga menjadi perhatian. Ada saja orang-orang yang berdiri dekat eskalator sambil melihat pengunjung naik turun di eskalator. Bukan hanya itu, hiasan-hiasan di mall juga menjadi objek cuci mata. Bahkan juga kadang-kadang seseorang yang cuci mata menyempatkan bertanya dengan SPG padahal tidak berkaitan dengan produk yang dijual. Hanya sebatas itu. Setelah ditanya ia kembali berkeliling dan melihat-lihat kesana kemari. Seseorang yang cuci mata juga datang ke mall hanya duduk menikmati kopi atau teh di tempat-tempat yang banyak tersedia di dalam mall.


Begitulah sekilas cuci mata. Apapun itu dan dimana pun itu,  yang penting hati kita bisa terhibur sesuai dengan definisi “cuci mata”  bisa bersenang-senang dengan melihat sesuatu yang indah.

Walau Menuai Pro Kontra, Windows XP Tetap Ditutup!



Sejak awal April 2014 lalu tepatnya 08 April 2014, Microsoft secara resmi telah menghentikan dukungan terhadap Windows XP, software OS yang sudah berumur 13 tahunan ini. Sejak tanggal tersebut Microsoft tidak akan lagi menyediakan pembaruan fitur-fitur beserta patch keamanan untuk seluruh sistem operasi Windows XP. Apabila masih menggunakan Windows XP setelah tanggal 8 April 2014, maka kemungkinan besar komputer akan menjadi korban serangan cyber karena Microsoft akan berhenti merilis pembaruan keamanan.

Dengan penghentian dukungan teknis terhadap Windows XP, banyak yang pro kontra serta menimbulkan kekhawatiran bagi berbagai perusahaan di seluruh dunia yang masih setia menggunakan XP.  Beberapa orang menyatakan tidak bisa pindah ke OS lain dan menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan Inggris, Avanade, transisi lengkap dari OS Windows XP ke platform yang lebih baru dapat memakan waktu sampai 18 bulan. Karenanya, banyak perusahaan yang khawatir dengan nasib sejumlah aplikasi  di windows XP mereka saat ini.

Keputusan Microsoft mempensiunkan Windows XP memang tidak bisa diterima semua orang, contohnya di Tiongkok. Bahkan ada salah satu media di sana yang menyebut Microsoft tidak bertanggung jawab. Adalah Xinhua yang menentang keras kematian Windows XP. Salah satu media besar di Tiongkok itu mengklaim bahwa pengguna sistem operasi tersebut masih sangat banyak di negeri Tirai Bambu dan masih perlu diberi dukungan. Data lain menunjukkan, berdasarkan data pada Net Applications, pengguna Windows XP tergolong masih sangat banyak. Bahkan berdasarkan data dari StatCounter, lebih dari sepertiga PC yang digunakan saat ini masih menggunakan OS Windows XP dan kebanyakan penggunanya berasal dari negara-negara berkembang.

Namun bagi pihak Microsoft sendiri, saat ini pengguna Windows XP sudah sangat banyak berimigrasi ke windows 7. Community Manager untuk Windows, Stephen Rose mengungkapkan bahwa Windows 7 sudah lama diadopsi oleh beberapa perusahaan besar, diantaranya adalah Boeing, Dell, Samsung maupun BMW. Perusahaan yang bermarkas di Redmond, Washington, Amerika Serikat ini juga menambahkan bahwa kurang dari setengah semua organisasi besar mulai bermigrasi dari Windows XP ke Windows 7. Bahkan lebih lanjut dikatakan spesialis TI, setidaknya satu dari empat perusahaan sudah mengganti OS lama mereka ke Windows 7 pada akhir tahun 2012 lalu.

Merayu pengguna setia Windows XP untuk beralih ke OS terbaru memang bukan pekerjaan yang mudah. Hal tersebut kemungkinan karena faktor keterbiasaan serta biaya. Namun jika ingin tetap menggunakannya, ingat risiko soal keamanan Windows XP yang akan semakin rentan dikemudian hari.


Nikmati Anggur Dalam Sekejab Dengan Miracle Machine



Bagi Anda penggemar anggur (wine), tidak perlu lagi repot-repot harus memesan anggur ke tempat lain saat Anda berada di sebuah tempat yang tidak ada menjual atau tidak memiliki persediaan anggur.

Sebuah penemuan teknologi terbaru telah hadir untuk memenuhi keinginan Anda. Penemuan ini memungkinkan air biasa mampu diubah menjadi minuman anggur atau wine. Dengan hanya perlu menambahkan sejumlah bahan lain, wine idaman pun akan terwujud dalam waktu tiga hari.

Alat ajaib ini dinamakan The Miracle Machine yang diklaim membutuhkan biaya yang cukup murah dalam pembuatan anggur. Gambaran rata - rata biaya normal untuk membuat wine ini hanya membutuhkan dana sekitar USD 20 atau sekitar Rp 227 ribuan.

Alat ini berbentuk seperti bejana yang umum digunakan dalam laboratorium kimia. Mesin ini memiliki semacam bilik fermentasi yang merupakan tempat untuk mengubah campuran air, sari anggur, ragi dan finishing powder menjadi wine. Bilik ini memiliki sensor, transducer, pemanas dan pompa untuk menyediakan lingkungan yang cocok untuk tahapan fermentasi primer dan sekunder hingga terbentuk anggur.

Salah satu yang paling menarik, selain alat ini, para developer juga membuat sebuah aplikasi yang digunakan di smartphone atau tablet. Aplikasi ini terkoneksi dengan Miracle Machine melalui Bluetooth agar kita bisa memantau perkembangan proses pembuatan wine. 

Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk memilih rasa wine sesuai selera si peracik. Melalui aplikasi, si peracik akan diberitahu bahan apa saja yang perlu ditambahkan untuk menciptakan wine yang diinginkan. Misalnya takaran finishing powder yang tepat, akan membuat wine punya rasa seperti sudah melewati proses fermentasi bertahun-tahun.

Image: www.theepochtimes.com

Blog Archive