Tulisan Terbaru

Showing posts with label motivasi diri. Show all posts
Showing posts with label motivasi diri. Show all posts

Burung Angsa


Sobat pembaca, maaf kalau potingan "Burung Angsa" ini diambil dari tulisan Om Mario Teguh sang Motivator yang terkenal dengan Golden Waysnya itu. Tidak ada maksud apa-apa, apalagi niat menjiplak tulisan beliau.

Namun sesuai dengan tema blog ini "Datang dan Berbagi Untuk hari Esok yang Lebih Baik", so apapun yang berhubungan dengan motivasi atau inspirasi yang memang diijinkan untuk dishare dan bermanfaat bagi pembaca, merupakan tugas kita agar informasi itu tersebar luas sehingga mampu memotivasi setiap orang.  

Mari kita ikuti:)

Kalau kita tinggal di negara empat musim, maka pada musim gugur akan terlihat rombongan burung angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Burung-burung angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf "V". Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah tentang mengapa rombongan burung angsa tersebut terbang dengan formasi "V".

Fakta:

Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan "daya dukung" bagi burung yang terbang tepat di belakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah payah untuk menembus “dinding udara” di depannya. Dengan terbang dalam formasi "V", seluruh kawanan dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh daripada kalau setiap burung terbang sendirian.

Pelajaran:

Orang-orang yang bergerak dalam arah dan tujuan yang sama serta saling membagi dalam komunitas mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan lebih mudah. Ini terjadi karena mereka menjalaninya dengan saling mendorong dan mendukung satu dengan yang lain.

Fakta:

Kalau seekor burung angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan burung di depannya.

Pelajaran:

Kalau kita memiliki cukup logika umum seperti seekor burung angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan mereka yang berjalan di depan. Kita akan mau menerima bantuan dan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama.

Fakta:

Ketika burung angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan burung angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.

Pelajaran:

Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Seperti halnya burung angsa, manusia saling bergantung satu dengan lainnya dalam hal kemampuan, kapasitas dan memiliki keunikan dalam karunia, talenta atau sumber daya lainnya.

Fakta:

Burung-burung angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara riuh rendah dari belakang untuk memberikan semangat kepada burung angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.

Pelajaran:

Kita harus memastikan bahwa suara kita akan memberikan kekuatan. Dalam kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai menjadi lebih besar. Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati atau nilai-nilai utama dan saling menguatkan) adalah kualitas suara yang kita cari. Kita harus memastikan bahwa suara kita akan menguatkan dan bukan melemahkan.

Fakta:

Ketika seekor burung angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua burung angsa yang lain akan ikut keluar dari formasi bersama burung angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka akan tinggal dengan burung angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.

Pelajaran:

Kalau kita punya perasaan, setidaknya seperti seekor burung angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama kita dalam saat-saat sulit mereka, sama seperti ketika segalanya baik.

Jadi apa keuntungan yang kita dapat dari perdebatan takberujung karena perbedaan? Bukankah lebih baik kita bahu membahu saling mengisi kekurangan kita? Mencari solusi terbaik bersama-sama disaat kita berbeda pandangan? Ingatlah kawan, bangsa ini bukan hanya milik kita tapi milik penerus & keturunan kita juga. Akankah kita mewariskan bangsa ini pada penerus kita bangsa yang carut marut tanpa arti? Jawabannya ada pada sahabat sekalian.

image: www.sbschools.org

Prioritas Dalam Hidup


Cerita motivasi atau cerita inspirasi sering membuat kita berubah menjadi lebih baik dan semangat pun bisa berputar 180 derajat menjadi seseorang yang dinamis, berpikiran positif, dan siap menghadapi tantangan. Yuk, kembali kita ikuti kembali cerita motivasi berikut yang diterjemahkan dari academictips.org.

Seorang profesor filsafat berdiri di depan kelas dengan beberapa bahan praktek di atas mejanya. Saat kelas dimulai, ia mengambil toples besar dan kosong lalu mengisinya dengan batu-batu yang berdiameter  sekitar 2 inchi.

Profesor bertanya ke siswanya  apakah toples itu sudah penuh. Siswa serempak mengatakan belum. Kemudian profesor mengambil sekotak batu kerikil dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang toples dengan perlahan. Kerikil-kerikil itu pun masuk di ruang-ruang kosong diantara bebatuan.

Profesor pun bertanya lagi ke siswanya apakah toples itu sudah penuh. Siswa serempak mengatakan hampir penuh. Lalu profesor mengambil sekotak pasir dan menuangkannya ke dalam toples. Tentu saja, pasir menyusup dan mengisi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan batu dan mengisi semua ruang tersisa dari toples. Para siswa menjawab “ya” ketika Profesor bertanya lagi apakah toples itu sudah terisi penuh.
Selanjutnya profesor meneruskan kuliahnya.  "Sekarang saya ingin Anda untuk mengenali bahwa toples ini ibarat mewakili kehidupanmu. Batu-batu besar dalam toples ini adalah hal-hal terpenting dalam hidupmu. Hal terpenting dalam hidup misalnya, keluarga, pasangan, kesehatan, atau anak-anak Anda. Kerikil-kerikil kecil ini adalah hal-hal lain yang penting. Seperti  pekerjaan, rumah, mobil, perhiasan Anda. Sedangkan pasir adalah hal lainnya selain yang di atas. Ia merupakan hal-hal kecil dalam kehidupanmu.”

"Jika Anda mengisi toples dengan pasir lebih dulu," lanjutnya, "tidak akan ada ruang untuk kerikil atau batu-batu. Hal yang sama berlaku untuk hidup Anda. Jika Anda menghabiskan seluruh waktu dan energi Anda pada hal-hal kecil, Anda tidak akan pernah memiliki ruang untuk hal-hal yang penting bagi Anda. Padahal yang membuat Anda bahagia bukanlah hal-hal kecil, melainkan hal-hal penting.  

Jadi, isilah kehidupanmu dengan “batu-batu” yang merupakan hal terpenting bagi hidupmu. Lalu isi dengan hal-hal penting lainnya (kerikil). Lalu yang terakhir isilah dengan pasir. 

Prioritaskanlah hal yang terpenting bagi hidup. Sisanya isi dengan hal-hal kecil.

image: barbaratalley.me


Kebaikan yang Terlupakan


Seperti biasa, setiap pagi sebelum berangkat kerja, saya selalu membuka email dan browsing sambil membaca berita terbaru di berbagai harian online. Tiba-tiba saja saya berhenti pada sebuah artikel singkat berbahasa inggris.

Dengan bantuan google translator saya membaca artikel tersebut yang maknanya sebagai berikut, bahwa ada seorang gadis buta yang selalu membenci dirinya akibat kebutaan yang ia alami. Ia juga membenci semua orang kecuali seorang pemuda baik hati yang saat ini menjadi kekasihnya.

Pemuda tersebut selalu hadir hampir setiap hari untuk menghibur gadis tersebut. Walau buta, ia sangat mencintai gadis itu. Demikian sebaliknya. Mereka saling mencintai. Bahkan dikesehariannya ketika mereka berdua sedang ngobrol serius, si gadis berjanji akan bersedia menikah dengannya seandainya ia dapat melihat.

Suatu hari, seseorang mendonasikan sepasang mata ke gadis itu. Singkat cerita gadis itu pun bisa melihat. Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya dan melihat indahnya taman bunga beserta kicauan burung di dahan pohon. Gadis itu sangat gembira. Ia juga sangat senang karena akan segera bisa melihat pemuda yang selalu setia menemaninya ini.

Tak ingin menunggu lama, ia menyuruh orang lain memanggilkan kekasihnya. Tidak berapa lama, dengan memakai tongkat penyanggah, kekasihnya datang dan dengan hati gembira bisa menjumpai gadis kekasihnya itu walau tidak bisa melihatnya lagi. “Sekarang kamu telah bisa melihat, akankah kita segera menikah?” ucapnya dengan senang. Gadis itu sangat terkejut dan tidak percaya melihat pemuda di depannya yang selama ini menjadi kekasihnya juga seorang yang buta. Tanpa mengucapkan sepatah kata, ia meninggalkan pemuda itu dan menolak menikah dengannya.

Pemuda itu pun pergi dengan perasaan sangat sedih. Ia pulang dan menuliskan surat ke gadis itu “Just take care of my eyes dear.”

Cerita singkat di atas memberi sedikit gambaran bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak orang sering melupakan kebaikan orang lain. Padahal tidak disadari apa yang ia peroleh selama ini baik itu kekayaan materi atau rohani tidak terlepas dari bantuan atau pertolongan orang lain. Seperti cerita di atas bahwa gadis itu bisa melihat hanya karena kekasihnya mendonasikan kedua matanya untuk si gadis.

Bukan hanya itu, banyak diantara kita yang sering berjanji dalam hatinya “seandainya aku punya banyak uang dan dapat rejeki, aku akan menolong seseorang itu,  aku akan menyumbangkan ke yayasan sosial atau Panti Asuhan, dll.” Namun ketika rejeki itu sudah ditangan rasanya sangat berat menepati janji tadi.

Namun ya begitulah hidup. Terserah seseorang mau bagaimana. Yang pasti untuk menghilangkan kebencianmu, ingatlah hal terbaik yang pernah diberikan orang lain kepadamu. Jangan pernah melupakan kebaikan orang lain!

image: www.forsurequotes.com

Sebuah Cerita


Alkisah di sebuah desa kecil penduduknya hidup dari bertani dan beternak. Namun mereka hidup rukun, aman dan tenteram. Tetapi akhir-akhir ini kehidupan mereka terusik. Hampir tiap malam penduduk desa itu kehilangan barang dan juga ternak. Penduduk bingung karena setiap malam ada pencuri yang masuk ke desa itu.

Di suatu malam, di sebuah rumah  sederhana dan disampingnya ada gereja kecil, tinggal keluarga Bapak Pendeta. Mereka hanya bertiga, pendeta dan istrinya beserta seorang anak perempuan mereka.

Malam itu mereka ngobrol-ngobrol hingga larut malam. “Jadi kapan kamu akan menikah?” kata Pendeta ke putri semata wayangnya yang kini sudah berusia 24 tahun. Di desa itu seorang wanita yang sudah berusia 24 tahun dan belum menikah, sudah dianggap sangat tua. Maklum karena disana pernikahan rata-rata diusia 19 tahun. Ibu Pendeta pun turut menimpali, “kami ini sudah mulai tua nak, kami ingin melihat kamu punya suami dan kami masih sempat menimang cucu,” ungkapnya.

Si anak hanya terdiam. Ia kembali teringat cerita lama yang menghantuinya. Ia masih terbayang ketika 4 tahun lalu ia harus kehilangan calon suaminya yang harus pergi merantau. Belum sempat berjumpa dan meninggalkan pesan, ternyata ia ditinggalkan dan menikah dengan orang lain.

“Kalau kamu membisu seperti ini, bagaimana ada jalan keluar?” Ungkap ibu Pendeta. Bapak Pendeta terdiam tetapi keningnya berkerut seperti ada yang ia pikirkan. “Terserah Bapak dan Ibu saja,” tiba-tiba anak gadisnya menjawab. Mereka bertiga terdiam. Ucapan seperti ini sudah sering terucap dari mulut putrinya namun tetap tidak ada jalan keluar.

Dikeheningan malam itu, suasana desa sudah sunyi. Seluruh penduduk sudah tertidur di peraduannya  untuk menyimpan tenaga ke hari esok mencari nafkah. Namun dikeheningan malam itu, ada sosok seseorang yang masih terbangun dan mengintip-intip di rumah Pak Pendeta. Malam ini ia mencari target dan ingin mencuri di rumah itu. Ia seorang pemuda dan  sudah berondok di bawah jendela dan siap dengan alat pencongkel jendela. Namun karena Keluarga Pak pendeta masih terbangun dan ngobrol-ngobrol, ia menunggu dan bersembunyi di luar berharap keluarga itu segera tidur dan ia bebas melakukan aksinya.

Di dalam rumah, Pak Pendeta, istri dan anaknya masih terbagun dan ngobrol-ngobrol bagaimana mencari jalan keluar agar putrinya bisa menikah. Tiba-tiba Pak Pendeta berdiri dan berkata, “ begini saja, siapa saja seorang pemuda yang selalu datang lebih awal ke gereja setiap kebaktian minggu, hingga 5 minggu berturut-turut, itulah yang menjadi jodohmu!” Bu Pendeta heran dan terkejut dan ingin mengutarakan sesuatu, namun ia coba berpikir lebih tenang akhirnya ia terdiam. Anak gadisnya juga demikan. Ia tidak habis pikir, mana mungkin seorang pemuda di desa itu datang ke gereja lebih awal? “Jadi jika tidak ada yang datang lebih awal, bagaimana?” ucapnya ke Bapaknya. “Kamu tidak usah menikah,” ucap Pak Pendeta singkat.

Di luar sana ternyata semua percakapan itu didengar si pencuri.  Sangat jelas ditelinganya ucapan Pak Pendeta yang mengatakan siapa saja pemuda yang selalu datang lebih awal ke gereja saat kebaktian, ia akan dinikahkan dengan putri pendeta. Malam itu ia pun pulang dan mengurungkan niatnya untuk mencuri.

Ketika tiba di hari Minggu, dengan pakaian rapi ia langsung pergi ke gereja pagi-pagi sebelum jemat lainnya datang. Ia duduk di bangku paling depan. Tujuannya agar ia bisa terlihat jelas oleh Pak Pendeta. Benar, Pak Pendeta melihatnya lalu menghampiri dan menyalaminya. Minggu berikutnya, kembali anak muda itu datang lebih awal dan seperti biasa duduk di depan. Pak Pendeta pun selalu menyalamnya. Di Minggu berikutnya juga demikian, pemuda tadi selalu datang lebih awal. Demikian seterusnya hingga  minggu kelima.

Singkat cerita, pemuda tadi pun menjadi menantu Pak pendeta. Ia menikah dengan putri semata wayang Pendeta. Saat itu juga ia bertobat. Ia menyesali semua perbuatannya yang selama ini selalu mencuri di desa tersebut.


Sobat pembaca, ternyata pertobatan itu bisa terjadi dengan berbagai cara. Anda punya cerita?

image: covenantomaha.org

Bangkit dari Keterpurukan


Partai Semifinal Piala Dunia 2014 antara Jerman vs Brazil sungguh diluar dugaan. Diseparoh pertandingan, Jerman telah unggul dan menggilas Tim samba Brazil 5-0. Permainan bola pendek dengan sentuhan akurat yang selama ini diperagakan Brazil tidak berjalan dengan baik. Justru Jerman yang “mencuri” gaya itu. Gol yang diciptakan Muller dan kawan-kawan pun bukan karena tendangan-tendangan keras dan jauh tetapi dengan kecepatan biasa saja namun tepat, akurat dan fokus. Ya, dalam  sepak bola bahwa sebuah gol tercipta bukan karena kerasnya tendangan atau karena kekuatan otot. Cukup dengan sentuhan yang tepat, fokus dan terarah dengan perhitungan yang matang.

Melihat hasil pertandingan tersebut, tidak ada yang menduga sama sekali. Brazil yang merupakan gudang pesepakbola international ternyata tidak mampu menahan Jerman. Namun itulah bola. Bentuknya yang bundar itu membuat kita sulit memprediksi siapa yang bakal menang/kalah. Di atas kertas sih kita sudah bisa menebak siapa yang menang. Kenyataannya? Di lapangan berbeda! Yang pasti hasil tersebut semakin menyadarkan kita betapa pentingnya kerjasaama sebuah tim, bagaimana menjaga emosi, dan bagaimana mental itu bisa dikontrol.

Dalam aktivitas sehari-hari, kejadian seperti ini sering kita hadapi. Peluang  besar yang secara teoritis menjadi  milik kita bisa hilang dan terbang melayang. Ini bisa saja diakibatkan kelalaian, kurang hati-hati, dan melupakan strategi/inovasi untuk meraihnya. Kita kadang terlupa bahwa diluar sana sudah banyak yang mengincarnya dengan aneka strategi/inovasi yang dimiliki. Kita lihat saja Tim Jerman, mereka justru menggunakan strategi bola pendek dan akurat yang selama ini dipraktekkan Tim Brazil.

Namun begitulah. Saat semuanya sudah terjadi kita baru tersadar akan hasil yang kurang memuaskan. Kita menjadi kecewa bahkan bagi sebagian orang akan dirundung kesedihan yang mendalam.

Namun apapun hasilnya, pertandingan yang kita jalani dalam hidup tidak selamanya membuahkan hasil buruk. Masih banyak peluang, masih banyak waktu untuk bangkit. Bagi sobat pembaca yang saat ini mengalami hal yang sama dengan tim Brazil, inilah saaatnya untuk mencari kekuatan bangkit dari keterpurukan.

image: lynstyle17.wordpress.com

Semoga Anda Juga Termotivasi!

Dua sosok ini tentunya sudah tidak asing lagi terutama bagi Anda yang selalu menginginkan motivasi dan inspirasi agar lebih mampu meningkatkan gairah dan perjuangan hidup menuju impian-impian.

Lena Maria Klingvall, dilahirkan di Swedia 28 September 1968. Secara fisik ia tidak seberuntung orang normal. Ia dilahirkan tanpa kedua lengan dan memiliki satu kaki yang lebih kecil. Tapi jangan ditanya prestasinya. Sangat luar biasa! Melampaui orang normal!

Ketika berusia 3 tahun ia sudah belajar berenang dan berhasil mewakili negaranya di usianya yang ke-15. Pada usia 18 tahun dia berhasil meraih empat medali emas dalam perlombaan gaya kupu-kupu kejuaraan berenang dunia.  Meski tidak memiliki lengan, ia mampu mengemudikan mobil sendiri saat usianya menginjak 18 tahun. Ia mampu melakukan pekerjaan di rumah tanpa hambatan seperti menulis, merajut, memasak, melukis, dan lainnya.

Maria terus berjuang dan menunjukkan jati dirinya. Ia mendapatkan beasiswa dari pemerintah Swedia dalam usahanya melanjutkan studi di The Royal University College of Music. Ia juga menghasilkan beberapa album lagu dan telah melakukan konser di Moskow, Latvia, Jerman, Amerika, Hong Kong, Thailand, Korea, Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Sebuah prestasi yang diperoleh dengan kegigihan, ketekunan, kesabaran, dan percaya diri yang tinggi.

Ia juga menggeluti dunia lukis dan tulis-menulis. Lena melukis dengan menggunakan mulut dan kakinya. Sekitar tahun 1996, Lena Maria meluncurkan sebuah buku yang mengisahkan tentang hidupnya. Buku itu berjudul “Foot Notes”. Sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Jerman, Perancis, Jepang, Thailand, Korea, Mandarin, dan bahasa Rusia.




Selain Lena Maria, sosok yang satu ini juga menjadi sumber inspirasi dan motivator dunia. Dia adalah Nicholas James Vujicic. Ia lahir 4 December 1982 di Brisbane, Australia. Saat dikandungan ia telah menderita penyakit tetra-amelia syndrome yang menyebabkannya seorang tunadaksa. Apa yang menjadi kekurangannya, justru saat ini menjadi kelebihannya. Hingga hari ini Nick masih aktif berenang, berselancar, bahkan bermain golf. Kekurangan fisiknya tidak menjadi penghalang dalam meraih segala mimpi-mimpinya.

Sedikit dari mereka yang tahu bahwa bayi tanpa tangan dan kaki ini suatu hari akan menjadi seseorang yang akan menginspirasi dan memotivasi orang-orang dari semua lapisan kehidupan. Tuhan menggunakan Nick untuk menyentuh banyak kehidupan dan membawa harapan besar orang-orang di seluruh dunia.



Dari berbagai sumber.

Rahasia Doa


Berbicara tentang doa, mungkin ada diantara kita yang merasa doanya tidak/belum pernah terjawab. Sebaliknya ada yang merasa bahwa Tuhan telah menjawab doa-doanya. Baik secara penuh atau  masih sebahagian. Dari kedua kasus di atas kita tidak tahu mana yang benar. Yang pasti manusia selalu memanjatkan doa. Bagi sebagian atau bisa juga kebanyakan orang, sulit mengetahui mana doa yang sudah dikabulkan mana yang tidak. Artinya apa yang diperoleh saat ini tidak tahu persis apakah berasal dari doa yang dipanjatkan atau tidak.

Dalam “meminta permohonan” melalui doa, kita sering meminta apa yang kita inginkan saja. Padahal tanpa kita sadari doa itu sebenarnya diperiksa/dipertimbangkan Tuhan apakah sesuai dan baik bagi kita saat ini. Namun pada situasi ini kita sering berburuk sangka dan menyimpulkan doaku tidak pernah dijawab bahkan cenderung menyalahkan Dia.

Padahal jika lebih dicermati ketika doa kita tidak dijawab, justru disinilah Tuhan menyawangi kita umatnya dengan tidak mengabulkannya. Ia melihat kita belum siap dan belum mampu. Ia pun mungkin  saja mengganti permohonan dan harapan kita itu dalam bentuk atau wujud lain yang paling baik untuk kita saat ini sesuai kehendakNya.

Sebagai manusia, kita tidak gampang mengetahui apa yang menjadi kehendak Tuhan. Kalaulah kita bisa mengetahui apa yang terbaik yang ingin diberi Tuhan ke kita saat ini, sungguh bahagialah hidup kita.  

Sebagai penutup dalam postingan singkat ini, satu yang pasti (menurut penulis) adalah bahwa doa itu akan dijawab ketika waktunya telah tiba dan sesuai untuk kita. Dalam berdoa jangan pernah memaksakan kehendak. Sama seperti dalam pergaulan sehari-hari, jika kita memaksakan kehendak ke sesama maka situasinya  bisa berobah menjadi buruk dan berbahaya. Demikian dengan berdoa, jangan pernah memaksakan keinginan. Kita serahkan saja permohonan kita dan Dia nantinya akan menjawab yang mana yang terbaik untuk kita saat ini.

Satu yang pasti, sebagai umat yang beragama dan berketuhanan, segala  anugerah yang kita peroleh saat ini baik itu kesehatan, kecukupan materi, pangkat yang tinggi, keluarga yang sejahtera, dan hal lainnya adalah jawaban doa-doa kita seminggu, sebulan, setahun atau belasan atau puluhan tahun yang lalu.Happy Praying


image: www.christianitymalaysia.com

Mendambakan Kesuksesan


Kita semua pasti mendambakan kesuksesan. Tak seorang pun yang ingin hidupnya merangkak, setengah-setengah atau berputar dalam lingkaran kemiskinan. Selama diberi kesempatan hidup di bumi, manusia akan berusaha mencapai hidup yang sejahtera, aman, tenang, jauh dari kesombongan, dan ingin memiliki pekerjaan yang bagus, karir yang bagus, rumah bagus, financial yang aman serta berguna bagi sesama. Bukan hanya materi, sukses yang didambakan juga berwujud kehormatan dan disegani. Seseorang juga ingin self respect  yakni merasa terhormat, bahagia terus-menerus, dan selalu  puas dalam hidupnya.

Mendambakan kesuksesan sah-sah saja dan itu manusiawi. Semua orang pasti  ingin sukses. Walau defenisi sukses berbeda-beda bagi setiap orang, yang pasti manusia ingin menikmati hidup yang jauh dari kemelaratan material dan moril.  Namun untuk sampai kesana tentunya tidak semudah membalikkan lembaran buku. Ada yang sampai ada juga yang tak sampai.

Sukses bisa dicapai dengan berbagai jalan dan banyak cara. Sukses itu bisa hinggap kepada siapa saja. Namun sayangnya, ia hanya bisa hinggap bagi orang-orang yang memiliki keyakinan untuk sukses. Seseorang yang memiliki keyakinan entah itu sekedar keyakinan akan mendapat teman baru, pacar baru, jodoh baru, sepeda motor baru, atau sekedar keyakinan meraih mimpi-mimpi atau apa saja yang memicu kesuksesan, masih lebih berpeluang memperoleh kesuksesan dibanding  yang tidak memiliki keyakinan.

Memiliki keyakinan untuk sukses sangat perlu. Itulah dasar yang membuat kita memiliki percaya diri yang tinggi dan memiliki semangat tinggi untuk meraih kesuksesan. Kata orang, tanpa keyakinan maka peluang mendambakan kesuksesan akan semakin menipis. Jika saat ini ada diantara pembaca budiman yang tidak memiliki keyakinan akan kemampuan diri, segeralah berubah. Jika tidak, kesuksesan itu tidak akan mau hinggap. 

Mendambakan kesuksesan adalah hak semua orang. Tidak ada pilih-pilih. Semua berhak untuk sukses.Tapi milikilah keyakinan unhtuk mewujudkan kesuksesan itu. 

When You believe that you are a great person, you can achieve great things. 
Siapa yang percaya dia yang berjaya!

image: www.patty-shapiro.blogspot.com


Ariani Nisma Putri “Mutiara” di Indonesia's Got Talent 2014


Hari Sabtu (25/4) malam, tampak seorang bocah perempuan sedang ngobrol-ngobrol dengan sang ayah. Ia adalah Ariani Nisma Putri seorang bocah tunanetra berusia 8 tahun. Ia lahir prematur 6 bulan 18 hari dengan kondisi mata buta. Namun hal itu tak membuat Putri putus asa dan ingin membuktikan bakat menyanyinya kepada semua orang.

Ayahnya berkisah kalau bakat menyanyi Putri muncul saat usia 2 tahun. Diusia 8 tahun sekarang, Putri “ngotot” ingin ikut ajang Indonesia’s Got Talent. Ia pun  mengutarakan niatnya ke sang ayah. “Walau aku tak bisa melihat, namun aku ingin dilihat banyak orang,” ucap Putri ke sang ayah yang membangkitkan semangat ayah membawa ia ke ajang ini.

Sabtu  (25/4 2014) malam, saatnya Putri tampil. Ia diantar sang ayah ke pentas.  “Halo, nama saya Ariani Nisma Putri dipanggil Putri,” ucapnya lantang tanpa ragu. Langsung dijawab “hai” oleh juri Indy Barends.

Tanpa menunggu lama, musik pun diputar. Putri menyanyikan lagu andalan Beyonce.  Diawal lagu Putri langsung memukau penonton. Para juri pun tersentak. Suara jernih dan vocal yang tinggi mampu  membius juri  saat Putri  membawakan lagu Beyonce berjudul  Listen dengan nada tinggi. Putri sangat mahir menyanyikan lagu tersebut dengan enteng tanpa falls. Selama bernyanyi seluruh penonton tak henti-hentinya memberikan standing applause atas suara emas membahana milik Putri.

Para juri yang terdiri dari artis Indy Barends, Anggun C Sasmi, Jay Subiakto dan eks vokalis Dewa 19 Ari Lasso tampak terkesima dan tak hentinya memberikan applaus. Bahkan  Anggun C. Sasmi menangis dan Jay Subiakto terbata-bata menyampaikan komentar.

Di akhir penampilannya, Indy Barends langsung memberi pilihan ke penonton apakah Putri lolos atau tidak. Akhirnya dengan pilihan serempak Putri  pun lolos ke babak berikutnya. Dengan hati suka cita, Putri dan kedua orang tuanya meninggalkan pentas.

Putri adalah mutiara kecil yang siap memberi keteduhan, inspirasi dan semangat baru bagi setiap orang.

**Indonesia's Got Talent merupakan ajang pencarian bakat terbaru yang juga merupakan waralaba dari Got Talent series yang dimiliki oleh Simon Cowell,  telah banyak memunculkan bakat-bakat terpendam di Nusantara.




Buta, Namun Mereka Tetap Berprestasi!

Walau buta, namun bagi orang-orang hebat ini tak menjadi penghalang untuk tetap berkarya, berprestasi dan tetap mampu menikmati hidup. Sekilas, tentu mereka akan kesusahan melakukan apa saja. Namun bagi mereka kebutaan tak berarti!

Marla Runyan (Atletik)
Ketika Marla Runyan berumur 9 tahun ia menderita penyakit Stargardt. Ini adalah sebuah bentuk penyakit degenerasi makula yang menyebabkan kebutaan. Pada tahun 1987 ia melanjutkan sekolah di San Diego State University. Di sana ia mulai menggeluti  beberapa pertandingan olahraga. Dengan latihan keras dan pantang menyerah, ia memenangkan empat medali emas di Paralimpiade Musim Panas 1992. Tahun 1996 Paralimpiade di Atlanta ia meraih perak cabang tembak. Ia juga sebagai runner- up kelas dunia dalam lomba beserta atlit berbadan sehat tahun 1999 di Pan American Games dijarak 1.500 meter .

Tahun berikutnya, ia diurutan kedelapan lomba 1.500 meter di Olimpiade Sydney 2000. Momen ini membuat Runyan atlet buta pertama yang berkompetisi di Olimpiade dengan finish tertinggi. Pada tahun 2001 dia memenangkan juara pertama dari tiga lomba berturut-turut 5000 meter Kejuaraan Nasional. Dia merilis otobiografinya " No Finish Line : My Life As I See It". Pada tahun 2002 ia ikut lomba jalan 5K dan 10K Kejuaraan Nasional  dan menikah dengan pelatihnya, Matt Lonergan. 

John Bramblitt (Pelukis)
John kehilangan penglihatannya pada tahun 2001 ketika ia berusia 30 tahun karena komplikasi epilepsi. Pada awalnya, ia sangat kehilangan harapan dan dalam depresi berat. Namun situasi berbicara lain, ia kemudian menemukan sebuah outlet lukisan. Akhirnya ia mendalami dunia lukisan. Karena ia  tidak bisa melihat warna, ia lalu mengembangkan suatu metode melukis dengan sentuhan. Ia sangat lihai mengenal warna. Ia bisa mengenal warna hanya dengan sentuhan. Ia bisa membedakan warna putih dan hitam dari kepekatannya. Bahkan saat mencampur warna ia mampu menghasilkan warna yang sesuai. Karyanya telah dijual di lebih dari dua puluh negara dan ia telah muncul secara internasional di media cetak, TV, dan radio. Dengan karyanya ia telah menerima banyak pengakuan, termasuk " Most Inspirational Video of 2008" dari YouTube. 

Mark Anthony Riccobono
Pada tanggal 29 Januari 2011, Mark Anthony Riccobono mengemudikan mobil Escape Ford dan melaju sendirian di sekitar Daytona International Speedway, sesuatu yang tidak biasa bagi orang buta. Ia mampu mengendarai mobil itu karena teknologi canggih DriveGrip. DriveGrip terdiri dari dua sarung tangan yang mengirimkan getaran melalui buku-buku jari untuk memberitahu sopir  untuk memutar setir. Selain itu peralatan canggih SeedStrip digunakan dengan bantal di bagian belakang dan kaki dari pengemudi yang memberitahu untuk mempercepat atau memperlambat mobil. 

Dengan hanya 10 persen penglihatan normal pada usia 5 tahun, Riccobono terus kehilangan penglihatannya sepanjang hidupnya. Tapi sekarang , sebagai bagian dari program dari Federasi Nasional Tunanetra, dia bekerja untuk menunjukkan bahwa orang buta dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan mengemudi dengan aman dengan bantuan teknologi baru. “Sekarang kita harus meyakinkan masyarakat bahwa demonstrasi ini bukan hanya sebuah aksi. Ini nyata, ini dinamis karena penelitian dan teknologi canggih untuk melakukan hal-hal besar, " kata Mark.

Christine Ha ( Chef)
Christine Ha adalah pemenang tahun 2012 MasterChef TV Show. Pada tahun 2004 ia didiagnosis dengan neuromyelitis optica dan secara bertahap mulai kehilangan penglihatannya dan hampir benar-benar buta pada tahun 2007. Dia memiliki banyak pengikut di blog makanannya. "Saya harus bergantung lebih banyak pada indera lain untuk memasak dan merasakan rasa, bau, dan merasakan bahan-bahan tertentu, " ucapnya.  Pada tanggal 10 September 2012, Christine Ha dinobatkan sebagai pemenang kompetisi, menerima hadiah $ 250.000, sebagai  MasterChef, trofi MasterChef, dan mengarang banyak buku resep masakan. 

Pete Eckert (Fotografer)
Ia sudah bercita-cita menjadi seorang fotografer sejak kecil. Namun dia mulai kehilangan penglihatannya karena kondisi yang disebut retinitis pigmentosa. Tidak menyerah, ia tetap mendalami  dunia fotografi. Bahkan saat menjadi buta, ia membuat ethereal eksposur ganda dan lukisan cahaya hidup dengan Mamiyaflex TLR. Dia visualisasi gambar dengan pikirannya dan menggunakan suara, sentuhan, dan memori untuk membuat sebuah foto.

Christopher Downey (Arsitek)
Ia adalah seorang arsitek, perencana, dan konsultan yang kehilangan penglihatannya pada tahun 2008 setelah tumor melilit saraf optiknya. Bagaimana mungkin untuk tetap bekerja sebagai arsitek? Dia bekerja dengan seorang ilmuwan komputer untuk orang buta yang telah menemukan cara untuk mencetak peta online melalui printer taktil. Dengan alat itu, Downey menciptakan berbagai hal yang sangat bermanfaat dan mampu mendesain aneka bentuk untuk kebutuhan para kliennya. 

iamge: dari berbagai sumber

Menemukan Kebahagiaan Sejati


PieterSilitonga - Dari waktu ke waktu meskipun kita mampu mengatasi berbagai masalah, tetapi selalu saja ada masalah-masalah baru. Masalah – masalah itu bisa berupa persoalan-persoalan  dengan keluarga, dengan pekerjaan, dengan kerabat, dengan teman, masalah bisnis hingga masalah kesehatan. Tidak jarang masalah itu menimbulkan putus asa, cemas, takut, apatis, ketidakpercayaan terhadap orang lain, kemarahan, dan berbagai penyakit.

Kadang kita merasa hidup tak berpihak. Banyak yang mencari jalan pintas dan memilih lari dari masalah dengan caranya sendiri. Namun banyak yang mampu bertahan dan menerima dukungan serta nasihat atau kata-kata bijak dan motivasi dari orang lain. Hal ini mungkin  bisa menjadi penyejuk dan menyadari bahwa hidup itu tak pernah lepas dari masalah.

Memang, selama hidup di dunia kita selalu dihadapkan dengan masalah. Tak pernah lulus! Setiap harinya kita selalu dihadapkan dengan berbagai pelajaran dan ujian yang membutuhkan jawaban. Namun ketika satu ujian terselesaikan, akan kembali lagi dihadapkan dengan pelajaran dan ujian baru. Ujian yang kita hadapi pun tidak sama mudah dan sukarnya. Kadang ujian itu mudah. Namun di hari lain muncul ujian baru yang sangat sulit. Begitulah, selalu berulang-ulang.

Namun satu hal yang mungkin tidak kita sadari, mengapa kita bisa bertahan hingga diusia yang sekarang? Secara fisik dan pikiran kita mungkin sudah tidak sanggup lagi bertahan. Mungkin saja kita sudah didera berbagai penyakit atas berbagai masalah yang terjadi. Bagaimana semuanya bisa teratasi?

Menyadari bahwa hidup adalah pilihan, memilih untuk sengsara atau bahagia, kita tentunya tidak ingin segalanya berakhir dengan sia-sia. Satu hal penting bagi kita adalah bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling berharga. Karena ia diberi budi dan akal. Dengan begitu kita memiliki banyak cara untuk mengatasi berbagai masalah yang mendera. Kita masih  mampu bertindak dan berpikir.

Apapun itu dan dengan cara apapun, mari tetap bersyukur dan berusaha menjadi orang yang lebih baik, lebih peduli, penyabar dan penuh kasih. Dengan demikian kita akan mampu mengatasai berbagai masalah dan menemukan kebahagiaan sejati.(*)

Image: www.quotexite.com


email: piter_centre{at}yahoo.com

Yakinlah, Semuanya Akan Baik-Baik Saja.



PieterSilitonga - Setiap tahun ada 365 hari selalu kita lalui. Tentunya hari-hari itu tidak selalu kita jalani dengan mulus. Ada rintangan kecil hingga besar, ada juga aneka macam penghambat yang datangnya tidak terduga yang mengakibatkan karir, pekerjaan, dan semua aktivitas terhambat. Bahkan duka cita yang sangat dalam tidak jarang hadir di tengah-tengah kita.

Dengan semua keadaan itu kita sering mengeluh bahkan menyerah apalagi saat rintangan itu semakin berat. Kita sering melihat peristiwa di sekitar dan berita, banyak yang mengorbankan diri dan memilih untuk meninggalkan dunia ini  karena tidak tahan akan derita yang dialami.

Namun demikian, masih sangat banyak  diantara kita yang mampu bertahan dan dengan yakin dapat mengatasi segala rintangan walau harus dengan susah payah.

Pembaca pasti setuju kalau hal yang paling kita syukuri adalah ketika kita sudah sampai dihidup seperti sekarang ini. Ada diantara kita yang sudah berusia 40 tahunan, 50 tahunan, 60, hingga 90 tahunan. Tidak terbayangkan sudah berapa banyak rintangan dan hambatan yang telah kita lalui. Hari demi hari, bulan demi bulan hingga tahun demi tahun kita mampu lalui hingga bisa diusia sekarang. Semua ini tentunya bukan karena kekuatan diri semata. Namun karena ada orang lain tempat berbagi, bertanya dan berdiskusi. Bahkan yang paling utama adalah karena kita adalah milik Tuhan Maha Pencipta yang selalu menjaga dan memelihara. 

Kadang banyak diantara kita selalu merenung dan menganggap hidup itu selalu aneh. Ada yang mengutuk langit dan bumi atas segala yang dialaminya. Ada pula yang merasa hidup ini tidak adil karena kondisi kehidupannya tidak seberkelimpahan orang lain. Ada juga yang merasa mengapa bergaji kecil padahal sudah lama bekerja dan mengabdi di perusahaan tempat ia bekerja.

Ya..! Begitulah hidup. Tidak ada yang kekal dan sempurna. 

Sesungguhnya, saat kita sadar bahwa kondisi hidup tidak memberikan kenyamanan dan selalu didera masalah, kita tidak perlu berlarut-larut dan merenunginya hingga menimbulkan masalah baru. Setiap orang punya masalah. Sekarang masalah itu sudah terjadi. Inilah saat yang tepat untuk bisa berbagi. Berbagi dengan berdoa, berbagi dengan kerabat, berbagi dengan orang yang disayangi, dan berbagi dengan orang yang dipercaya. Cintailah hidup. Yakinlah semuanya akan baik-baik saja.

image: www.hdwallpapersplus.com

email: piter_centre{at}yahoo.com

Kebahagiaan Terbesar


PieterSilitonga - Masih teringat masa dulu saat-saat berangkat dari tanah kelahiran untuk melanjutkan kuliah ke kota Medan. Sebuah momen mengharukan ketika harus berpisah dari orang tua, saudara dan teman-teman sebaya dan sepermainan.

Sesampai di Medan, langsung disibukkan dengan urusan persiapan kuliah disebuah PTN di Medan. Saya tinggal di sebuah kamar kos dengan cat warna biru yang sudah agak kusam dan berjendela nako. Di dalamnya ada sebuah tempat tidur dan meja belajar. Juga sebuah kipas angin untuk bisa sekedar menyejukkan ruangan.

Aktivitas kuliah pun dimulai dan petualangan baru dimulai untuk sebuah cita-cita!  hari demi hari tidak terasa berlalu akibat banyaknya tugas-tugas. Belum lagi membuat laporan hasil praktikum yang harus diselesaikan setiap hari. Jika tidak, asisten laboratorium akan mengusir keluar saat jadwal praktek.

Hari, bulan dan tahun pun sudah berlalu. Sudah sekitar dua puluh tahunan tanah kelahiran ditinggal.  Semuanya tentunya sudah berubah. 

Dipagi hari Minggu ini, aku  tidak melakukan aktivitas apa-apa dan hanya duduk termenung di rumah. Tiba-tiba saja terbayang wajah ayah dan ibu yang sudah tiada. Teringat juga wajah sahabat-sahabat lama. Sudah dimanakah mereka sekarang? 

Teringat saat di tanah kelahiran dulu setiap pagi ayah dan ibu pergi ke ladang dengan hati yang gembira dan pulang petang dengan beberapa hasil ladangnya. Teringat setiap malam duduk di meja makan bersama ayah dan ibu. Teringat sahabat-sahabat lama yang dulu sering bermain bersama, terutama saat pulang sekolah yang selalu melewati pematang sawah dengan padinya yang menguning. Tidak jarang sering dorong-dorongan sampai ada yang terjatuh. Teringat juga wajah guruku yang tidak kenal lelah dalam mendidik.  Semuanya begitu indah dan lucu saat itu.

Saat merenung, tiba-tiba kudengar ketukan di pintu. Perlahan aku membukanya dan sangat terkejut melihat seorang sahabat lama yang sudah lama berpisah hampir dua puluh tahun. Ia tampak lebih tua namun wajahnya masih menyisahkan ciri khas yang tidak asing bagiku.  Kami langsung berpelukan penuh haru. 

Tidak disangka dipagi hari Minggu ini ketika angan melambung jauh mengingat tanah kelahiran dan orang-orang yang dicintai serta para sahabat, seorang sahabat lama yang datang dari kampung kelahiran tiba-tiba muncul. Bagaikan mimpi! Kami bercerita banyak, menghabiskan makan siang, dan mengingat masa-masa saat sekolah dulu. Sebuah kebahagiaan terbesar bagiku!

Sobat pembaca, ternyata sebuah kebahagiaan terbesar dalam hidup bisa terjadi bukan hanya karena materi dan keadaan yang serba mewah. Namun kehadiran sahabat lama mampu membuat kita merasa bahagia karena ia telah mewakili sekian banyak cerita indah dan lucu dimasa lalu. 

Setelah kami ngobrol panjang lebar, saatnya beliau pulang. Aku mengantar sang sahabat ke stasiun dan menitipkan sekedar oleh-oleh untuknya. Hari ini adalah hari kebahagiaan terbesar bagiku, karena segala rindu akan tanah kelahiran dan wajah sahabat lama terbayar sudah. Semoga Anda juga:)

image: lans-bejbe.deviantart.com

email: piter_centre{at}yahoo.com

Menjadi “Tangan atau Kaki” Bagi Orang Lain


PieterSilitonga - Bob Butler adalah salah seorang pahlawan perang Vietnam yang kehilangan kedua kakinya dalam ledakan ranjau darat pada tahun 1965 di Vietnam. Sudah dua puluh tahun berlalu, saat ini ia hidup tenang dan mampu melakukan aktivitas walau hanya di atas kursi roda. Ia banyak menyimpan  kisah-kisah heroik terutama saat menyelamatkan temannya yang tertembak dan saat-saat nyawa sudah diujung tanduk.

Suatu sore di musim panas, Butler sedang bekerja di garasi rumahnya di sebuah kota kecil di Arizona, Amerika Serikat. Tiba-tiba ia  mendengar jeritan seorang wanita yang berasal dari sebuah rumah yang tidak jauh dari rumahnya. Masih tersisa nilai-nilai kepahlawanannya, ia langsung bergerak dengan kursi rodanya. Namun karena banyak semak-semak dan tanah berlubang, ia tak mampu memutar kursi rodanya. Tak hilang akal ia langsung turun dari kursi roda dan merangkak melalui lumpur, kotoran dan semak-semak.

 "Aku harus sampai ke sana dan tidak peduli betapa sakitnya ", ucapnya dalam hati. Ketika Butler sudah tiba di rumah itu, ia melihat ke kolam renang ada seorang anak perempuan usia tiga tahunan sedang tenggelam di dasarnya. Anak itu bernama Stephanie Hanes. Ia lahir tanpa kedua lengan. Saat bermain ia tergelincir ke kolam dan tak mampu berenang. Ibunya hanya bisa berdiri di pinggir kolam dan menangis tidak tahu apa yang ia perbuat. Butler langsung terjun ke dasar kolam renang dan berusaha mengangkat Stephanie. Ia akhirnya berhasil membawa anak itu ke atas. Namun wajahnya sudah  membiru, denyut nadinya sudah berhenti dan tidak bernapas.

Butler segera menyuruh si ibu menelepon rumah sakit. Namun tidak ada sahutan. Ibunya semakin panik dan berteriak. Ia menangis sekuat-kuatnya dan minta tolong Butler membuat sesuatu agar anaknya bisa hidup.

Butler berusaha menenangkannya. “Jangan khawatir,” katanya. "Saya menjadi tangannya agar ia bisa keluar dari kolam renang. Sekarang saya menjadi paru-parunya,” ucap Butler sembari memberikan pernapasan ke anak itu melalui mulutnya.

Beberapa detik kemudian gadis kecil itu batuk-batuk, sadar kembali, dan mulai menangis. Ibunya langsung memeluk si anak dan begitu gembira. Ibunya mengucapkan terima kasih kepada Butler dan bertanya bagaimana ia yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja? Butler berkata,“ ketika kedua kaki saya meledak di perang, aku sendirian di lapangan. Tidak ada seorang pun di sana untuk membantu. Namun Butler terus bercerita bahwa tiba-tiba muncul seorang gadis Vietnam. Gadis itu berjuang dan menyeret Butler  sampai ke desa. Sesampai di desa, gadis itu berbisik dalam bahasa Inggris, "Ini akan baik-baik saja dan Anda bisa hidup!  Aku akan menjadi kaki Anda,” ucap gadis itu. Kata-kata itu selalu kuingat sampai sekarang. Kini saatnya saya melakukan hal yang sama untuk Stephanie.

Dari cerita di atas, dalam menjalani hidup ada saat-saat kita tidak bisa berdiri sendiri. Dalam keadaan seperti ini kita membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa menjadi “kaki atau tangan” kita.

Image: http://wayshower.typepad.com

email: piter_centre{at}yahoo.com

Memilih Untuk Bahagia


PieterSilitonga - Semoga saja sobat pembaca setuju, bahwa manusia tidak dilahirkan untuk sengsara, melainkan untuk hidup bahagia. Maaf, kalaupun ada teman-teman kita yang jauh dari rasa bahagia, itu karena masalah pilihan. Karena saat manusia mulai memahami arti hidup yang sebenarnya, mereka sudah dihadapkan pada dua pilihan besar. Sengsara atau Bahagia!

Dalam menentukan pilihan, tentunya tergantung kemana tujuan hidup.  Manusia bebas memilih sukses atau gagal, maju atau mundur, sengsara atau bahagia. Itu semuanya adalah masalah pilihan. Pilihan apapun yang diambil tentunya sudah siap dengan segala untung rugi dan dampaknya.

Namun, sebagai individu  penghuni alam semesta, kita tentunya ingin selalu merasa bahagia. Tak seorang pun yang  tidak ingin bahagia dan memilih penderitaan.

Agar bisa hidup bahagia dan diliputi hati gembira, Sungguh sangat baik kita harus selalu berpikir positif. Kita tahu bahwa pikiran menciptakan perasaan atau emosi. Apa yang kita pikirkan adalah cara kita bertindak. Sikap, perasaan dan tindakan merupakan reaksi atas jalannya pikiran. Akar kesengsaraan, masalah, kebingungan, kekhawatiran dan kesedihan yang kita alami selalu berasal dari pikiran yang negatif.  Ketika sudah berpikir negatif, kita sudah mulai menciptakan penderitaan dalam hidup.

Untuk membuat semuanya baik-baik saja dan selalu merasa bahagia adalah dengan memulai untuk selalu memotivasi pikiran dengan pikiran positif. Kini saatnya memenuhi  pikiran-pikiran  dengan cinta, optimisme, dan kreativitas serta menghargai setiap detik kehidupan, segala sesuatu yang dimiliki, dan menyenangi segala sesuatu yang dilakukan .

Bergerak sesuai arus. Filosopinya, jika kita mendayung sesuai arah sungai mengalir, ada energi yang membantu kita sehingga kita akan menang dan diliputi kegembiraan yang melahirkan bahagia. Sebaliknya, jika mendayung melawan arus sungai, walau pada awalnya mampu, namun sesuai  waktu kita semakin lelah, kewalahan dan akhirnya berhenti. Jika sudah begini kebahagiaan akan menjauh. Pikiran kita akan dijejali dengan hal-hal negatif seperti penyesalan-penyesalan dan mencari kambing hitam atas segala kegagalan yang dialami.


Rasa bahagia adalah hak semua orang. Kebahagiaan tidak tergantung pada dunia luar. Tidak ada jaminan seseorang bisa membuat kita bahagia atau tidak bahagia. Keinginan untuk menjadi bahagia berasal dari pilihan kita. Masih banyak cara untuk menjadi bahagia. Cara apapun itu mari kita lakukan untuk memilih bahagia.

image:plus.google.com



email: piter_centre{at}yahoo.com


Pemandangan “Indah” di Luar Jendela

PieterSilitonga - Kedua pria itu mengalami sakit parah dan menempati kamar yang sama di sebuah rumah sakit. Satu orang selalu diijinkan untuk duduk di tempat tidurnya yang berdekatan dengan jendela. Ia melakukannya selama satu jam setiap sore untuk membantu mengeringkan cairan dari paru-parunya. Yang seorang lagi karena menderita sakit tulang punggung hanya bisa telentang dan berbaring.

Mereka sering berbicara tentang keluarga mereka, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka dalam dinas militer, dan topik lain yang membuat mereka semakin akrab. Setiap sore ketika pria di tempat tidur dekat jendela duduk, ia selalu menggambarkan apa yang ia lihat di luar jendela  kepada teman sekamarnya.

Ia selalu menceritakan tentang taman dengan danau yang indah yang selalu ada bebek dan angsa bermain di airnya dan anak-anak yang memainkan perahu-perahuan sambil berlari dan saling menyiram air. Ia juga menjelaskan sepasang muda-mudi berjalan bergandengan tangan di tengah-tengah bunga yang berwarna indah. Di luar jendela juga ada pohon-pohon tua yang besar menghiasi taman dan pandangan kota yang memukau bisa terlihat dikejauhan. Ia kadang juga menjelaskan parade tentara yang berseragam lengkap.

Ia selalu menjelaskan hal-hal indah setiap sore kepada teman sekamarnya. Pria yang hanya bisa telentang itu selalu merasa senang dan menikmatinya dengan menutup mata untuk membayangkan suasana indah sesuai penjelasan dengan kata-kata deskriftif.

Hari demi hari berlalu, si pria yang dekat jendela tidak pernah bosan menggambarkan suasana indah di luar kepada temannya. Temannya menikmati setiap detail suasana itu dan merasa senang karena ia ikut menikmati suasana itu.

Suatu pagi, perawat membawa air untuk mandi mereka. Namun ia terkejut ketika menemukan tubuh pria dekat jendela sudah tak bernyawa. Ia telah meninggal dengan tenang dalam tidurnya. Dengan sedih perawat pergi dan memanggil petugas rumah sakit untuk mengambil mayatnya.

Waktu pun berlalu, pria yang hanya bisa telentang itu meminta agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur dekat jendela itu dengan harapan ia bisa menyaksikan segala suasana indah seperti yang dijelaskan temannya. Saat pagi hari tiba, jendela pun dibuka oleh perawat. Setelah ia ditinggal sendirian, Perlahan-lahan walau merasa sangat sakit, ia berusaha duduk dan menyandarkan dirinya pada pinggir tempat tidurnya. Ia sangat berharap menyaksikan pemandangan indah itu untuk pertama kalinya. Dia merasa tegang dan perlahan-lahan ia melihat ke luar jendela di samping tempat tidurnya. Namun ia sangat terkejut. Ia hanya melihat dinding putih tak ada apa-apa. Ia terheran!

Orang itu bertanya ke perawat. Kenapa temannya berbohong dan menggambarkan hal-hal indah di luar jendela? Perawat itu menjawab bahwa orang itu sebenarnya buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun. Dia berkata, " Mungkin dia ingin berbagi sesuatu yang membuat Anda merasa senang dan bisa menikmati hal-hal indah bersama-sama dengan Anda."


Cerita di atas menggambarkan bahwa ada saatnya kita bisa membuat orang lain bahagia meskipun situasi kita tidak mendukung. 

image: http://wendymurphy.theworldrace.org/
email: piter_centre{at}yahoo.com

Blog Archive