Tulisan Terbaru

KAPAN DERITAMU AKAN BERAKHIR?

Dunia Yang  fana! Disadari atau tidak, sering  orang mengucapkan kalimat sederhana ini. Kalimat pendek namun memiliki makna yang dalam ini  sering terucap disaat  seseorang mengalami peristiwa tersulit dalam hidupnya.  Entah itu karena duka cita, kemiskinan, kehidupan keluarga yang morat-marit atau beban hidup yang  sangat berat dan tak menentu. 

Hidup di dunia memang bukan sesuatu yang mudah. Berbagai peristiwa sering datang menyergap dan menghinggapi  seseorang tanpa diduga.  Saya masih teringat kisah nyata di tempat saya sebulan yang lalu ketika sebuah keluarga harus kehilangan 2 orang anggota keluarganya dalam kurun waktu hanya 1 bulan. Sang ayah yang menderita kanker  harus menyusul anaknya yang  telah lebih dahulu meninggal akibat terbunuh. Bukan hanya itu, rumah mereka ternyata sudah dijual  sekitar 3 bulan sebelum kejadian untuk biaya perobatan si ayah yang  terkena penyakit kanker. 

Dengan hanya bekerja sebagai penjual sayur, sang ibu yang ditinggalkan harus siap menghidupi 3 orang anaknya belum lagi memikirkan sewa rumah setiap bulannya. Tidak bisa dibayangkan bagaimana penderitaan yang dialami sang Ibu tersebut. 

Peristiwa di atas masih salah satu gambaran kecil bagaimana hidup di dunia yang  fana ini.  Masih banyak peristiwa pilu lainnya yang dihadapi setiap insan. Ketika peristiwa  seperti  ini terjadi, manusia hanya bisa pasrah,  menyerah dan takluk yang akan membawa derita berkepanjangan. Semuanya seolah tampak gelap gulita dan setitik terang pun tak ada bisa yang terlihat. Segala nasihat dan kata-kata penghiburan dari orang  lain semuanya tak berarti, tak mampu membangkitkan semangat dan menganggapnya sebagai angin lalu. Hari demi hari dilalui dengan merenung, menghayal sambil menunggu sebuah hari yang cerah untuk mengangkat  segala beban  dan berharap derita  itu akan berakhir.

Sobat pembaca, mungkin saat ini Anda mengalami beban hidup yang sangat berat dan seakan tak pernah berakhir.  Ketahuilah bahwa semuanya  itu akan berlalu walau memakan waktu yang tidak singkat. Ia akan pergi ketika kita memampukan diri untuk tegar dan mensyukuri segala yang masih kita miliki.  Bersyukur  karena saat ini kita masih diberi kesehatan dan napas olehNya. 

Segeralah belajar  untuk melupakan segala derita, syukuri dan nikmatilah hidup yang apa adanya ini. Singsingkan lengan untuk arti hidup yang lebih bermakna dan lakukan segala sesuatu agar semuanya tampak indah dan titik terang itu pun datang kembali. Segera jauhkan tindakan-tindakan yang hanya bisa menenggelamkan Anda dalam situasi yang lebih buruk.  Merenung, menghayal dan berharap akan membuat  Anda semakin terpuruk.



No comments:

Blog Archive