Tulisan Terbaru

Showing posts with label belajar menulis. Show all posts
Showing posts with label belajar menulis. Show all posts

Menggapai Popularitas


Seperti biasa, aktivitas sehari-hari  rasanya tidak lengkap kalau tidak membaca. Sebagai seorang blogger dan kolumnis di sebuah surat kabar harian, bagi saya kegiatan membaca sangat penting sebagai  bahan tulisan yang nantinya diramu menjadi tulisan yang bermanfaat bagi pembaca.

Demikian dengan malam ini, sambil menunggu siaran langsung Piala Dunia 2014, iseng-iseng saya membaca buku karangan Supadiyanto berjudul Berburu Honor dengan Artikel.  Saya tertarik pada isi buku dengan subjudul “menggapai Popularitas”.  Beliau menjelaskan bahwa jika ingin cepat populer atau terkenal jadilah seorang penulis. Pameo yang menyatakan “jalan pintas agar seseorang cepat terkenal (populer) yakni dengan menjadi penulis” ada benarnya.  Jika pula seseorang itu bukan seorang konglomerat, pejabat, artis, pemain sepakbola terkenal, atau berlatar belakang darah biru namun ingin cepat populer  bergegaslah menjadi penulis.

Dengan menjadi penulis, Anda sangat berpeluang menjadi penulis terkenal dengan tulisan dan gaya yang khas. Tulisan atau opini Anda pun akan selalu ditunggu para pembaca. Kendati  menjadi  penulis tidak menjamin seseorang cepat kaya, namun hal itu akan menjamin  popularitasnya. Kita lihat saja disekitar yang namanya melejit dan sangat populer karena tulisan atau novel yang ditulisnya. Selain kaya mereka juga terkenal.

Pilihan untuk jadi penulis adalah sebuah jalan yang baik dan tidak sia-sia. Dengan menulis, banyak profesi yang bisa diperoleh. Menjadi wartawan (penulis berita), novelis, cerpenis, esais, penulis artikel atau opini (kolumnis), penyair, editor (penyunting berita) atau penulis skenario merupakan profesi yang berhubungan dengan dunia menulis. Profesi ini bisa melejitkan sosok seseorang dalam waktu sekejab dan dikenang.

Hadirnya ratusan surat kabar harian, majalah dan tabloid mingguan dan bulanan, berbagai media elektronik dan berbagai aplikasi e-book di android dan PC yang tersebar di tanah air, menjadi peluang besar bagi setiap penulis untuk siap berkarya dan terkenal.

So, bagi Anda yang ingin cepat populer, belajarlah menjadi seorang penulis!

image: www.cityminded.org


Menulis itu gampang kog, asal dengan “5W + 1H”

Seorang blogger yang selalu setia mengutak-atik blog kesayangannya baik itu sekedar  hoby menulis, mengikuti blog contest atau monetize blog dengan mengikuti berbagai bisnis online, tidak akan pernah lepas dari yang namanya menulis.

Berbicara tentang menulis, kegiatan yang satu ini tentunya harus memiliki kaidah-kaidah tertentu agar tulisan yang dipersembahkan dapat mencapai sasaran  dan bisa dinikmati pembaca dengan baik.

Dalam dunia jurnalistik dikenal rumus “5W + 1H”.  Rumus ini adalah elemen dasar jika seseorang terjun dalam dunia tulis menulis. Arti 5W itu adalah what (apa), when (kapan), where (dimana/ke mana), why (mengapa), who (siapa), dan how (bagaimana). 

Ketika kita mulai menulis, hal pertama yang kita tetapkan adalah  judul tulisan. Misal judul tulisan yang akan kita buat adalah “manfaat ngeblog untuk remaja.” Seterusnya kita bisa menerapkan rumus 5W + 1H itu dengan langkah-langkah berikut:

What : 
1. Apa defenisi blog?
2. Apa syarat-syarat seorang bisa ngeblog?
3. Apa saja yang diperlukan dalam membuat blog? 
4. Apa saja yang bisa dituangkan dalam sebuah blog?
5. Apa manfaat ngeblog untuk remaja?
When : 
1. Kapan saat terbaik untuk memiliki blog?
2. Kapan saatnya menulis di blog? 
3. Kapan waktu terbaik mengurus blog?
Where: 
1. Dimana kita bisa ngeblog?
2. Dimana/ke mana mencari sumber-sumber untuk membuat konten blog?
Why: 
1. Mengapa remaja perlu ngeblog?
2. Mengapa blog menjadi pilihan?
Who: 
1. Siapa saja yang akan membaca blog?
2. Siapa orang-orang yang diuntungkan?
How: 
1. Bagaimana gambaran kehidupan remaja saat ini?
2. Bagaimana agar blog berguna bagi remaja?
3. Bagaimana agar blog bisa meningkatkan kreativitas remaja
4. Bagaimana agar blog bisa meningkatkan daya imaginasi remaja?
5. Bagaimana agar blog bisa menghindarkan remaja dari narkoba?

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, tentunya kita sudah memiliki kerangka tulisan dan menjadi hal yang mudah untuk mengembangkan isi tulisan. Selanjutnya kita tinggal mengembangkan setiap kerangka dengan untaian kata-kata yang mudah dipahami. 

Dengan rumus 5W+1H, maka semakin banyak pertanyaan dan jawaban yang kita lakukan, maka tulisan akan semakin bagus dan pastinya menulis itu semakin gampang. 

7 GOLDEN RULES OF LIFE

(mungkin anda perlu membacanya, saya kutip dari pesan dinding seorang teman FB)
1st,
jangan biarkan seseorang menjadi prioritas dalam hidupmu, ketika kamu hanya menjadi pilihan untuk hidupnya, hubungan berjalan dengan baik ketika itu semua seimbang

2nd,
jangan menjelaskan diri pribadi kita kepada orang lain, karena orang yang menyukaimu tidak perlu itu dan orang yang tidak menyukaimu tidak akan mempercayainya

3rd,
ketika kamu berkata sibuk maka kamu tidak akan bebas, ketika kamu tidak punya waktu, maka kamu tidak punya waktu, ketika kamu berkata akan melakukan perbuatan itu besok, maka hari esok tidak akan datang (jangan menunda-nunda pekerjaan)

4th
ketika kita bangun dipagi hari kita punya 2 pilihan sederhana, kembali tidur dengan bermimpi atau bangun dengan mengejar mimpimu. pilihan sepenuhnya milikmu

5th
kita membuat mereka (yang perduli kepada kita) menangis, kita menangis untuk seseorang yang tidak memperdulikan kita, dan kita perduli kepada seseorang yang tidak pernah menangis untuk buat kita, itulah kenyataan kehidupan. aneh tapi nyata sekali kamu menyadarinya, semuanya belum terlambat untuk berubah

6th
jangan membuat janji ketika kau senang, jangan membalas kata-kata ketika kau sedih, jangan ambil keputusan ketika kau marah, berpikirnya dua kali dan bertindaklah dua kali.

7th
waktu seperti sungai, kamu tidak bisa menyentuh air yang sama untuk kedua kalinya, karena air yang telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan pernah kembali.

SEGENGGAM CINTA LEO


Seperti pekan-pekan sebelumnya, walau Minggu sore itu  awan  gelap menutupi langit biru pertanda hujan, senyum Leo tampak terkembang .Di hatinya bersemi sebongkah cinta yang hanya akan dipersembahkan untuk kekasihnya Wita yang sebentar lagi akan ia jumpai.

Setelah terlebih dahulu mengganti oli mobilnya di sebuah bengkel dan membeli pengharum mobil bernuansa apel, Leo meluncur ke rumah Wita. Ia tak lupa memutar lagu kesayangannya “You’re all I need”. Selama dalam perjalanan yang biasanya memakan waktu dua jam, Leo bersiul dengan hati berbunga mengikuti  irama lagu group White Lion itu. Sekali-sekali  ia melirik ke kaca kecil  di mobilnya untuk menjaga penampilannya tetap rapi.

Walau kondisi lalu lintas macet, Leo tidak peduli, ia dengan sabar menunggu setiap antrian kendaraan. Di benaknya hanya terbersit wajah Wita.

Leo adalah seorang pemuda usia 27 tahun. Sewaktu ia berusia 11 bulan, ia diserang polio yang mengakibatkan kaki kanannya mengecil dan lemah. Untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari ia harus ditopang sebuah tongkat yang dengan setia melekat di ketiak kanannya.

Saat ini ia bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi aneka bahan-bahan Kimia. Di sana ia menjadi seorang kepala laboratorium. Walau kondisi kakinya cacat, Leo bisa bepergian kemana saja dengan mobil pribadi yang ia desain sedemikian rupa, sehingga kaki kanannya tidak perlu menginjak rem dan pedal gas. Seperangkat alat dari pipa besi telah ia desain khusus untuk bisa menggantikan tugas kaki kanannya.

Tetapi karena kondisi Leo yang cacat, keluarga Wita tidak setuju kalau hubungan Wita dengan Leo berlanjut. Mereka selalu berusaha memutuskan hubungan itu dengan berbagai cara. Pun demikian Wita dengan Leo tetap menjalin hubungan walau back street.

Tidak terasa hampir dua jam perjalanan, Mobil Leo melewati sebuah perempatan jalan dan sekitar 24 meter  di depannya rumah Wita sudah tampak. Tak lama kemudian, ia pun sampai di depan rumah bercat  abu-abu itu.
Dengan debaran jantung yang agak menguat, Leo turun dan membunyikan bel di depan rumah Wita. Tidak ada sahutan. Ia kembali memencet bel kedua kalinya, juga tidak ada sahutan. Dengan sedikit ragu, ia kembali memencet bel untuk  ketiga kalinya. “Siapa?,” ada suara dari dalam. “Leo, Mbak” jawab Leo dengan pelan. “Wita tidak ada,ia pergi sejak tadi pagi bersama tunangannya,” kembali suara dari dalam menyahutnya. “Kemana ya Mbak?,” tanya Leo. Kembali tidak ada jawaban.

Tak lama kemudian, seseorang membuka pintu rumah. “Wita pergi sejak pagi tadi bersama tunangannya untuk mencetak undangan pernikahan,” kata Mbak Min,kakak kandung Wita yang sudah setahun ini berada di Medan karena ikut suaminya yang bekerja di instansi Pemerintah.

Bingung seribu bahasa diselingi darahnya yang mulai berdesir dingin, Leo pun terdiam. Karena ia mengetahui Mbak Min tidak akan mempersilahkannya duduk, apalagi disuruh menunggu, Leo permisi.  “Permisi  Mbak,” ucap Leo sambil berbalik keluar halaman rumah Wita. “ Iya,nanti saya akan beritahu kalau kamu datang,” ucap Mbak Min dengan senyum terpaksa. Leo yang sudah mengetahui  senyum itu hanya pura-pura, membalasnya dengan senyum juga.”Pemain sandiwara,” gerutunya dalam hati.

Ia pun pulang dari rumah Wita. Hatinya penuh tanya. Apakah benar Wita akan segera menikah? Apakah hubungan yang dibina selama tiga tahun ini berakhir begitu saja tanpa pesan? Apakah karena Wita tidak kuasa menahan tekanan dari keluarga sehingga ia rela menikah dengan pemuda lain? Apakah pertengkarannya kemarin dengan  Wita  yang membuatnya tega meninggalkannya? Apakah,apakah,apakah..? Semuanya terlintas di benak Leo.

Sebulan lalu ia masih ingat ketika mereka bertemu, Wita masih mengatakan bahwa ia akan tetap mempertahankan cintanya,walau apapun yang terjadi. Selama perjalanan pulang, Leo tidak habis pikir dan ia mencoba menghubungi Wita melalui handphone Nokia miliknya. Tidak ada jawaban selain “telepon yang Anda tuju sedang...”. Leo bingung, pikirannya kacau, dan tampak keringat dingin membasahai tubuhnya walau ia berusaha menenangkan diri .

Disela-sela perasaan tak menentu, ia kembali teringat kata-kata sepupunya beberapa hari yang lalu.  “Untuk apalagi kamu menjalin hubungan dengan dia? Bukankah keluarganya melarang hubunganmu dengan Wita? Wita juga selalu berusaha menyakiti hatimu dengan pergi bersama pemuda lain,” begitulah kata-kata yang dilontarkan Erna,ketika Leo mendiskusikan hubungannya dengan Wita. “Saya tidak mampu melihat dia bersanding dengan orang lain. Saya tidak bisa membayangkan lagu AVE MARIA berkumandang ketika ia duduk dipelaminan,” jawab Leo kepada sepupunya itu. “Terserah kamu Leo, saya tidak yakin Wita mencintaimu dengan tulus,” balas Erna tanpa bermaksud mematahkan semangat leo.

“Apa ucapan Mbak Erna jadi kenyataan?,” bisiknya dalam hati.

Tak tau mau berbuat apa-apa, dengan hati gundah gulana, ia pergi ke Medan Mall. Di lantai tiga ia masuk ke Toko Buku Gramedia. Di sana ia membaca dan membolak-balik aneka judul buku. Tak ada satu pun buku yang ia minati. Tanpa membeli sebuah buku pun, ia pergi meninggalkan tempat itu dan dengan suasana hati yang suram, ia menelusuri  setiap sudut kota Medan tak tentu arah.

Jam telah menunjukkan pukul  sebelas malam lewat tiga belas menit. Besok  Leo harus bekerja. Dengan pikiran yang masih mengambang dan kacau, Leo pulang. Diam seribu bahasa sambil menghisap rokoknya dalam-dalam, ia memacu  mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Hanya beberapa detik, dentuman keras sebuah mobil menghempas trotoar jalan dan berguling hingga dua kali. Leo langsung tewas. Dia meninggalkan dunia yang fana ini dengan segenggam cinta yang masih bersemi.

image:http://4.bp.blogspot.com

MENULIS, JANGAN PERNAH BERHENTI

Pernahkah terbayangkan  jika tiba-tiba seluruh penulis, baik itu penulis buku, lagu, artikel, atau para blogger lenyap dari muka bumi? Jika hal ini terjadi, sungguh sebuah tragedi yang sangat memilukan.

Kita takkan bisa lagi membaca buku-buku terbaru, menikmati aneka artikel segar dan menarik, dan segala sumber bacaan lainnya.

Kehadiran dan peranan seorang penulis baik penulis karangan fiksi atau non fiksi, adalah sosok yang sangat penting dan selalu  ditunggu-tunggu.

Ketika seorang penulis novel meluncurkan karya terbarunya, maka orang-orang akan berbondong-bondong dan rela antri berjam-jam untuk memperoleh karya terbarunya.

Demikian juga ketika tabloid atau majalah terkenal yang terbit sekali seminggu akan selalu menjadi rebutan, takut gak kebagian. Seorang blogger yang selalu memposting internet marketing atau tips sukses juga akan selalu mendapat kunjungan dari para penggemarnya.

Hal yang paling membahagiakan bagi seorang penulis adalah ketika hasil tulisannya banyak dibaca orang dan mendapat respon yang antusias dari pembacanya. Kebahagiaan semakin bertambah ketika tulisan mampu merubah suasana dan cara berpikir seseorang.

Ketika kemampuan menulis semakin tajam dan mampu menghasilkan karya berupa buku atau novel, kebahagiaan itupun semakin komplit. Bagaimana tidak, buku atau novel yang merupakan hasil karya yang telah menghabiskan waktu dan pikiran, bisa dinikmati ribuan orang, dan tentu saja menghasilkan uang  yang sangat berarti untuk kelangsungan hidupnya.

Dengan melihat betapa pentingnya arti dan peranan seorang penulis yang selalu menyumbangkan banyak hal, inilah saat terbaik bagi kita untuk tetap menulis. Melalui blog kesayangan, mari menulis dengan menuangkan segala pengalaman, ilmu pengetahuan dan informasi apa saja yang kita ketahui. So,...Menulis Jangan Pernah berhenti.

image: http://images.google.co.id

Blog Archive