Melihat perkembangan dunia GADGET sekarang ini, tampaknya
aktivitas kita semakin sibuk saja setiap hari. Kesibukan yang dimaksud bukan
karena pekerjaan, namun semata-mata lebih disibukkan dengan utak-atik gadget
yang kita miliki.
Jika kita melihat sekeliling, baik di keramaian atau di
tempat sepi, orang-orang pada tertunduk serius sambil memainkan jemari di atas gadget
nasing-masing. Bahkan ada yang curi-curi dengan mimik dan gaya yang “aneh” untuk
FOTO SELFIE. Ada lagi yang berkutat di halaman facebooknya dengan membuat berbagai
status serta sibuk membalas komen dan memberi like pada status orang lain. Bahkan
sambil berjalan pun banyak diantara kita menyempatkan diri utak-atik gadget. Demikian kesibukan
seterusnya dengan berpindah-pindah ke halaman sosial media lain seperti path,
twitter, instagram, atau ada yang mencari pekerjaan, dan lain-lain.
Pernah ada seorang teman cerita disaat ia naik kereta dengan
perjalanan 5 jam. Seorang pria disampingnya tetap duduk dengan tenangnya dengan
tatapan terpaku pada laptopnya. Dia asyik di situs jejaring sosial, meng-klik “like”
atau komen berbagai status. Setelah bosan, dia mematikan laptopnya lalu
mengambil ponselnya dan berbicara dengan seseorang. Setelah percakapan serunya
selesai yang berlangsung selama lebih dari seperempat jam, dia lalu mengeluarkan
tablet dan mulai bermain game favoritnya. Sepertinya ia kelelahan, lalu ia
menutup gadgetnya lalu mencoba tidur. Namun ia tak bisa memejamkan mata. Ia
kembali membuka tasnya dan mulai lagi mengutak-atik gadgetnya. (Baca juga: Jadilah Pribadi yang Unik)
Lain lagi cerita seorang teman saat ia naik bis kota. Ia membuka halaman facebooknya dan
mengaktifkan obrolan. Saat itu juga ia melihat anaknya sedang online di
facebook. Ia coba menyapa. “Kamu dimana nak?” “Sedang mau pulang Ayah, dan
sedang berada dalam bis,” balasnya. “Oh kata si ayah. Cepat pulang ya, hari
sudah mulai malam,” kata si ayah melanjutkan. “Iya 10 menit lagi udah sampe
kog,” balas anaknya. “Ayah juga udah mau nyampe,” lanjut ayahnya. Ketika angkot
berhenti, si anak turun dan hendak bayar ongkos. Ehh ternyata ia jumpa dengan ayahnya yang barusan turun
dari bis. Ternyata si ayah dan si anak berada dalam satu bis, si anak di
belakang dan siayah di depan.
Ya, begitulah. Saat ini dengan aneka gadget yang kita miliki, kita semakin sibuk dan enggan menyapa orang-orang yang ada di sekitar.
Ehmmmm....
image:reformedchristianhomeschooling.wordpress.com