Saat menonton Pertandingan Piala Dunia 2014 Brazil vs Chili, hampir tidak percaya kalau Chili mampu menahan imbang TIMNAS Brazil yang difavoritkan juara piala dunia 2014. Kenapa tidak, di atas kertas Brazil diunggulkan atas Chili baik kualitas dan dukungan sebagai Tuan Rumah. Bahkan pasar taruhan memberikan poin 1 hingga 1 ¼ untuk Chili.
Saat peluit dibunyikan, kedua kesebelasan langsung saling menggebrak. Sudah diprediksi sebelumnya Brazil langsung memberi tekanan. Akhirnya pada menit ke 18 David Luiz berhasil merobek gawang Chili, 1-0 untuk Brazil. Gol ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Sesuai prediksi, wajar Brazil menang. Namun yang mengejutkan itu adalah ketika Chili membuyarkan kemenangan Brazil saat saat Alexis Sanchez sukses menceploskan
bola ke gawang Julio Cesar dan kedudukan menjadi 1-1.
Dengan skor yang sama itu, semua
penonton/masyarakat Brazil terdiam seribu bahasa. Babak kedua pun dilanjutkan.
Hasilnya tidak berubah. Perpanjangan waktu 2x 15 menit juga dilanjutkan dan
hasilnya tetap 1-1. Mereka Gagal Memenangi Pertandingan!Kemenangan bagi Brazil
semakin tipis!
Sebelum dilanjutkan dengan adu
pinalti untuk penentuan pemenang, terlihat seluruh penonton/masyarakat Brazil
begitu khawatir, seakan putus harapan, dan membayangkan langkah Brazil akan terhenti
di tangan Chili. Para pemain, pelatih dan official sangat tegang.
Pertandingan pinalti pun dimulai.
Detik yang sangat menegangkan ketika ketika kedudukan skor 2-2. Tendangan
terakhir Chili melenceng dan membentur mistar.
Akhirnya Brazil menang dengan skor 3-2. Semua bergembira, semua bersorai,
mereka akhirnya menang yang sebelumnya
telah gagal 2x 45 menit dan gagal di 2x 15 menit.
Dari moment Brazil vs Chili di
atas, memberi gambaran bagi kita bahwa dalam hidup sebuah kemenangan/kesuksesan
yang sudah digenggam atau di depan mata bisa saja hilang. Segala upaya yang
sudah kita lakukan pun tetap tidak membuahkan hasil.
Kegagalan bisa berasal dari intern
(diri sendiri) akibat kurang perhitungan,kurang hati-hati, karena menganggap
remeh suatu pekerjaan tertentu, bahkan karena rasa takut untuk mencoba/memulai
sesuatu. Sementara kegagalan dari ekstern misalnya gangguan orang lain,
kemampuan orang lain yang lebih baik, kecurangan orang lain, atau nasib yang
telah ditetapkan oleh Tuhan kepada kita.
Namun benarlah kata bijak “kegagalan
adalah kemenangan yang tertunda”. Apapun dan bagaimanapun bentuk kegagalan yang
kita alami, itu hanya sebagian dari proses untuk mencapai kemenangan. Dari pengalaman
kegagalan internal dan eksternal kita dapat mengubah strategi, memperkuat
mental, menambah pengetahuan dan tetap fokus.
Tetapi keberhasilan bukan
semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Perlu bertindak dengan
kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik
semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya
dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.
Brazil
yang sudah menang di menit ke-18 harus kehilangan kemenangan itu kembali. Namun
pada akhirnya mereka merengkuh kemenangan itu kembali walau dengan adu
dramatis.
image:www.