Dengan kondisi keluarga
yang hidup pas-pasan, ayah setiap hari bekerja dengan satu tujuan untuk bisa
memberi nafkah dan kebahagiaan bagi keluarga. Ia bekerja
keras setiap hari. Bahkan di malam hari ia harus begadang menyelesaikan pekerjaannya. Ayah
bekerja keras demi keluarga.
Suatu hari ayah berniat mencari lowongan pekerjaan yang lebih baik. Ia ingin lebih membahagiakan
keluarga agar memiliki materi lebih untuk bisa digunakan memenuhi seluruh
kebutuhan keluarga. Setiap hari ia bekerja tak kenal lelah sambil mencari informasi tentang
pekerjaan yang diimpikannya. Ayah hampir tidak pernah memiliki waktu untuk
keluarga apalagi makan malam bersama. Setiap kali keluarga mengeluh karena ayah
tidak memiliki waktu ia selalu mengatakan bahwa ia melakukan ini semua demi
keluarga.
Suatu hari ayah menerima surat dan ia ditawari sebuah pekerjaan menjadi supervisor
senior dengan gaji yang tinggi. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, ayah sekarang
mampu memberikan keluarga kemewahan kecil seperti pakaian bagus, makanan enak
dan liburan.
Namun, ayah terus bekerja sangat keras dengan harapan bisa
dipromosikan ke posisi manajer. Bahkan, ayah mendaftarkan diri menjadi
mahasiswa agar mampu menimba ilmu dan meraih gelar sarjana agar kelak ia bisa
menjadi manager. Tetapi ayah tidak pernah memiliki waktu untuk keluarga. Setiap
kali keluarga mengeluh karena ayah tidak memiliki waktu ia selalu mengatakan bahwa
ia melakukan ini semua demi keluarga.
Kerja keras ayah pun menjadi kenyataan. Ia menjadi manager.
Ia memutuskan untuk menyewa pembantu untuk meringankan istrinya dari
tugas-tugas rumah tangga. Ia juga menjual rumah keluarga dan menggantinya
dengan rumah yang sangat besar dengan fasilitas mewah.
Dengan segala keinginan untuk membahagiakan keluarga, ayah melanjutkan
studinya dan dipromosikan lagi. Namun ia tetap tak punya waktu untuk keluarga. Bahkan,
Ayah harus bekerja di hari Minggu. Sekali lagi, setiap kali keluarga mengeluh karena
ayah tidak memiliki waktu ia selalu mengatakan bahwa ia melakukan ini semua demi
keluarga.
Seperti yang diharapkan, kerja keras ayah terbayar lagi dan
dia membeli villa indah yang menghadap ke sebuah danau yang ditengahnya
terdapat pulau kecil. Ayah memutuskan untuk pindah kesana. Ia membawa keluarga
ke villa itu dan tinggal disana. Ayah sangat bahagia dan mengatakan kepada
keluarga bahwa dia memutuskan untuk tidak melanjutkan study atau mengejar
setiap promosi lagi. Ia akan mencurahkan lebih banyak waktu untuk keluarganya.
Tidak berapa lama tinggal di villa, ayah meninggal dan
meninggalkan materi berlimpah bagi keluarga. Ia meninggalkan keluarga berlimpah
materi tetapi menyisahkan duka bagi keluarga karena waktu untuk bersama Ayah sangat
singkat.
Ayah lalai tidak menyeimbangkan antara materi dan kerinduan
keluarga untuk bisa selalu bersama. Ia bekerja bagai robot hanya untuk materi.
image:
No comments:
Post a Comment