Tulisan Terbaru

Mengapa Kamu Khawatir?

Seiring perjalanan sang waktu, umur manusia semakin bertambah dan semakin renta. Kekuatan, keberanian, hasrat, kemandirian juga semakin berkurang. Keadaan seperti ini bisa mendatangkan keraguan dan ketidakpercayaan diri menghadapi masa depan. Hal ini tidak hanya terjadi pada orang yang sudah menanjak tua, tetapi bisa juga melanda kawula muda.

Jika keadaan ini berlanjut, bukan tidak mungkin akan memicu sikap pesimis dan kekhawatiran yang dalam. Ketika seseorang merasa tak mampu lagi menyelesaikan masalah, sering memprediksi hal-hal di luar jangkauan, atau membayangkan hal-hal yang belum terjadi, maka perasaan khawatir itu cepat hinggap. 

Berbicara tentang kekhawatiran, tentu saja makhluk yang satu ini bisa menghinggapi setiap orang. Hal ini sebenarnya masih manusiawi karena memang tidak semua hal bisa kita kendalikan. 

Namun demikian, jika hal ini tidak bisa dikendalikan, lambat laun akan membawa dampak yang lebih buruk, seperti : seseorang tidak mampu lagi menikmati hari-hari indahnya, tidak menikmati pekerjaannya, menjadi terisolasi, tak ingin berhubungan dengan orang lain, sering menghayal, cepat marah bahkan  menurut penelitian bisa menimbulkan beberapa penyakit. 

Untuk menghilangkan rasa khawatir memang bukan sesuatu yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Mungkin dengan melakukan hal berikut, kita bisa keluar dari jebakan si khawatir tersebut.

Bersyukurlah dalam segala hal
Ketika kita masih bisa bangun di esok hari dan menyaksikan matahari terbit, mendengar kicauan burung dan bersuka cita dengan orang-orang yang kita cintai, inilah ucapan syukur yang tidak ternilai harganya. Bayangkan jika terjadi sebaliknya! 
Bersyukurlah akan penghasilan yang cukup, tubuh dan jiwa yang sehat, hubungan yang baik dengan orang lain, dan bersyukur atas kesempatan yang diberikanNya dalam meniti hari-hari dan menjalani keseharian dengan suka cita. Jauhkan hal-hal yang menimbulkan kekacauan pikiran dan cobalah mensyukuri hal-hal yang bersifat non materi. Kadang kala non materi jauh lebih penting dibandingkan materi, seperti kesehatan dan hubungan. Kalaupun kehilangan materi tetapi dengan kesehatan dan hubungan yang baik, kita bisa meraihnya kembali. 
Berhentilah mengeluh
Berhentilah mengeluh tentang ekonomi yang sulit, berhentilah menyebarkan berita tentang penghasilan yang pas-pasan  pada teman-teman, pemotongan gaji, tidak mendapatkan bonus, omzet penjualan yang menurun dan sebagainya.  Mulailah dengan rasa optimisme. Apapun yang bisa dilakukan, lakukanlah semua dengan segera, hati yang gembira dan pantang menyerah.
Pilihlah untuk selalu bersuka cita
Memilih untuk selalu bersuka cita bukan berarti tidak peduli terhadap masalah-masalah di sekeliling kita. Berfokuslah pada hal-hal indah yang dapat memberikan kita kesenangan, membuat kita tersenyum dan berterima kasih atas kehidupan yang diberikan Sang Pencipta. Saat kita menghadapi situasi buruk, biasanya kita cenderung terus-menerus memikirkan situasi yang salah itu dan mendorong kita jadi stress berat. Tiap kali kekhawatiran menyerang, anggap saja itu bunga-bunga kehidupan yang kadang mekar, kuncup atau layu. Tetapi esok akan mekar lagi bukan? So, Don't worry, everything is going tobe amazing:)

2 comments:

BlogBeken said...

Kalo bersyukur Allah akan menambah nikmatnya kan? Tks Gan
Salam kenal

kangmusa said...

assalamualaikum
ini kunjungan kesekian kali ke blog sahabat :)
dan menyimak terus update postingan yang semakin menarik
sekaligus memberi info bahwa kangmusa telah membuat ebook baru
"Blog Monetization Options" yang bisa diunduh disini
terima kasih, saya tunggu kunjungan Anda di kangmusa.com
salam hangat
kangmusa

Blog Archive