Kolesterol yang saat ini dituding sebagai faktor utama penyebab penyakit kardiovaskuler telah menjadikannya sebuah “makhluk” yang menakutkan. Dari berbagai penelitian yang dilakukan, ternyata kolesterol tidak hanya berasal dari jenis makanan yang kita konsumsi.
Menurut ahli nutrisi dan penulis buku Your Inner Skinny,Joy Bouner, MS, RD, CDN, bahan makanan yang mengandung kolesterol bukanlah satu-satunya penyebab naiknya kolesterol jahat atau LDL dalam darah. Menurut beliau salah satu faktor terbesar pembentukan LDL dalam darah adalah faktor genetik atau riwayat keluarga.
Dengan riwayat keluarga kolesterol tinggi, seseorang kemungkinan berisiko bahkan memiliki kolesterol tinggi pada usia dini. Hal ini terjadi karena faktor genetik atau sejarah keluarga. Secara alamiah juga wanita akan mendapatkan kenaikan kolesterol baik mereka (HDL) dari hormon mereka sampai mencapai menopause. Pasca-menopause HDL akan turun dan estrogen bisa menjaga kadar kolesterol baik (HDL) tetap tinggi. Orang dengan riwayat diabetes dalam keluarga juga bisa mewarisi trigliserida yang tinggi. Trigliserida adalah lemak darah yang cenderung meningkat kolesterol jahat.
Dari fakta di atas, banyak orang di sekitar kita yang secara genetis menghasilkan kolesterol tinggi dalam darahnya walau jarang mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kolesterol. Sebaliknya, seseorang yang dalam kesehariannya banyak mengkonsumsi makanan ber-kolesterol, ketika diperiksa kandungan kolesterolnya tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ini disebabkan organ hatinya yang tidak sensitif terhadap peningkatan kolesterol dalam darah.
Namun demikian, walau kolesterol itu dipengaruhi oleh riwayat dan faktor genetik keluarga sebaiknya kita tetap menjaga makanan, pola makan, jenis makanan dan menghindari stress untuk mengurangi segala resiko yang bakal muncul sebagai dampak timbunan kolesterol dalam tubuh.