Dengan segala kemudahan dan fitur-fitur canggih yang dimilikinya, internet sudah menjadi media yang sangat digandrungi saat ini. Kenapa tidak, dengan segala kesibukan manusia yang semakin padat dan serba cepat, internet mampu memberikan efisiensi dan akses hampir disegala bidang, seperti bisnis/transaksi online, internet banking, marketing online, atau data storage.
Pun demikian, dibalik perkembangannya yang sangat pesat itu, internet sangat rentan penipuan dan menjadi media yang sering dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Mereka mengintip dan mencuri data pribadi para pengguna untuk ditipu.
Umumnya para penipu merayu korbannya melalui email, situs jejaring sosial, berbagai forum diskusi, penyebaran spyware, malware dan virus. Mereka pura-pura menawarkan aneka bisnis menggiurkan, lotere, uang, jual barang murah dan software gratis. Mereka sering memancing user dengan link-link atau alamat website palsu yang ternyata sudah diisi spyware atau virus untuk mencuri username dan password pengguna.
Penipuan yang dilakukan melalui internet ini sudah banyak memakan korban. Mereka terperdaya atas rayuan uang, barang murah dan hal lain yang menggiurkan. Pengalaman penulis sendiri pernah hampir terjebak saat membaca surat yang masuk ke e-mail beberapa hari lalu. Saat itu sipengirim surat awalnya mengajak kerjasama membantu para korban perang dan orang miskin di seantero dunia. Setelah lama berdiskusi via Yahoo Messenger dan facebook, secara perlahan ia mulai merayu dan mencoba meyakinkan agar saya untuk memberikan nomor rekening dan mentransfer sejumlah uang dengan alasan “membantu” fakir miskin. Untung saat itu cepat sadar dan tidak terjadi apa yang diinginkan penipu.
Hingga sekarang mereka tak henti-hentinya mencari dan menangkap korban-korban baru. Mereka pura-pura menyapa calon korbannya melalui situs-situs yang tersebar di internet.
Umumnya jenis penipuan yang sering dilakukan para pelaku adalah:
Undian berhadiah atau warisan. Ciri-ciri penipuan seperti ini, biasanya ada seseorang mengirim surat ke e-mail kita yang seolah-olah kita mendapat lotere atau hadiah dari perusahaan yang sangat terkenal seperti Microsoft, Nissan, atau yahoo. Bisa juga email yang dikirim seolah-olah memberi sumbangan atau membagi-bagikan harta warisan karena sipengirim akan segera meninggal akibat penyakit kronis atau anggota keluarga yang meninggal dalam kecelakaan pesawat atau korban tsunami. Mereka meminta kita segera melengkapi data pribadi dan mengirimkannya kembali. Pada akhirnya kita akan disuruh mentransfer sejumlah uang sebagai pajak atas hadiah yang kita peroleh.
Phising. Phising adalah teknik penipuan untuk mencuri password atau informasi pribadi. Pelakunya membuat website palsu yang sangat mirip dengan aslinya dan dikirim ke email korbannya. Ketika si korban membuka alamat tersebut dan memasukkan nomor rekening dan password, saat itulah data-datanya telah berhasil dicuri.
Hacking & cracking. Ciri-ciri penipuan ini adalah jika tiba-tiba kita tidak bisa login ke email, akun bank, atau rekening online. Password dan username yang kita masukkan selalu salah padahal kita tidak pernah menggantinya. Pelakunya adalah hacker atau cracker yang mencuri password dan mengobrak-abrik isi akun serta mentransfer uang ke rekening mereka.
Software yang berisi virus / trojan. Kadang kita sering iseng dan utak-atik serta mengunduh aneka software gratis. Namun setelah diinstal di komputer, kita tidak bisa lagi mengakses internet banking atau akun lainnya dan tiba-tiba rekening sudah dibobol.
Layanan email palsu. Anda mungkin pernah mendapat email yang berisi iklan bahwa ada sebuah layanan email gratis yang sangat fantastis. Misalnya kapasitas tanpa batas, fitur-fitur menarik, bahkan akan mendapat dollar jika kita registrasi. Ini perlu diwaspadai, bisa saja saat mendaftar segala data pribadi akan dicuri oleh mereka.
Untuk bisa terhindar dari aksi para penipu ini, tentunya kita sebagai pengguna dengan ragam aktivitas di internet harus lebih hati-hati. Jangan pernah terbujuk atas rayuan hadiah-hadiah atau penawaran barang gratisan dan murah melalui internet. Juga jangan sembarangan membagikan alamat email ke berbagai situs atau forum-forum yang tidak bisa dipercaya. Ganti kata sandi di internet secara berkala dan jangan membuat kata sandi yang sama untuk berbagai account. Jangan pernah mengakses/melakukan transaksi online di warnet. Selalu gunakan komputer pribadi jika harus mengakses rekening online dan pastikan klik sign-out jika telah selesai. Jangan pernah membuka alamat website yang dikirim langsung ke email apalagi harus memasukkan password. Pastikan Anda mengetikkan alamat website langsung pada browser Anda.
Penipuan lewat internet akan tetap mengintai dan selalu mencari cara-cara baru dan semakin variatif dari waktu ke waktu. Waspada, kehati-hatian, dan penguasaan seluk beluk internet adalah kunci penting agar tidak terjebak perangkap para penipu yang siap mengintai kita setiap waktu.
image; http://www.wacowebdesign.be/images/stories/ecom-fraud.jpg
No comments:
Post a Comment