PieterSilitonga - Diera digital saat ini kemajuan Teknologi Informasi sudah begitu menyeluruh dan semua sudah serba internet dan digital. Hal ini juga terjadi dalam media cetak yang dulunya setiap halaman dicetak secara manual, namun sekarang tidak perlu lagi. Hanya sekali klik saja kita langsung menikmati berbagai sumber bacaan seperti koran, majalah ataupun buku secara online. Begitu juga dengan buku, saat ini banyak bermunculan berbagai e-book (buku elektronik) yang tersebar luas di internet dan bisa dinikmati secara online dan diunduh gratis.
Istilah e-book sendiri tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. E-book ini sudah sering kita nikmati saat membaca informasi di gadget atau smart phone serta informasi yang kita unduh dari internet yang umumnya berformat PDF. Pada dasarnya e-book sama seperti buku cetak namun disajikan secara digital. Buku ini mampu mengintegrasikan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disampaikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional (versi cetak). E-book ditemukan oleh Michael S.Hart dan pertama sekali diperkenalkan ke publik Amerika sekitar Juli 1971.
Saat ini pertumbuhan dan peminat e-book dunia meningkat pesat. Menurut data Association of American Publisher pada bulan Februari tahun 2011, total penjualan e-book mencapai US$ 90,3 juta. Kondisi ini menjadikan buku digital sebagai format tunggal terbesar di AS yang untuk pertama kalinya mengambil alih buku bersampul yang hanya terjual US$ 81,2 juta.
Peminat e-book dunia juga terlihat dari penjualan buku toko Amazon. Mereka mengumumkan bahwa penjualan buku elektronik jauh melebihi penjualan buku cetaknya. Setiap 100 buku cetak (paperback dan hardcover) yang terjual lewat situs mereka, selalu ada 114 judul ebook terjual untuk perangkat Kindle yang mereka sediakan.
Di Indonesia sendiri perkembangan e-book masih belum menjangkau semua kalangan dan belum sepopuler buku cetak. Namun demikian e-book sudah mulai menggeliat dan saat ini sudah mulai banyak penjual-penjual e-book dengan aneka jenis seperti e-book tentang internet marketing, e-book tentang memasak, e-book kesehatan, e-book tentang tips dan trik berbisnis, dan jenis e-book lainnya. Yang pasti mereka sudah berani membuat dan menjual e-book sendiri. Beberapa ritel juga sudah menjajakan e-book seperti Papataka, Rumponpin, Scoop dan Wayang Force. Kompas Gramedia yang meluncurkan Gramediana dan PT Telkom yang menghadirkan Qbaca juga ikut meramaikan e-book di Indonesia. Selain itu peluncuran Buku Sekolah Elektronik (BSE) oleh Kementrian Pendidikan Nasional juga telah dirilis dan bisa diunduh gratis oleh umum.
Apa sebenarnya yang menjadikan e-book menarik dan mampu memikat hati para pembaca? Harus diakui bahwa e-book jauh lebih murah (karena banyak ebook yang bisa dengan mudah diunduh di Internet), lebih ramah lingkungan (hemat kertas), lebih peka jaman atau lebih modern kata anak jaman sekarang. Ini didukung dengan semakin murahnya harga perangkat-perangkat pembaca elektronik seperti ipad dan kindle dengan tampilan yang ramah mata, e-book juga sangat praktis (bisa dibawa kemana-mana dengan banyak judul pilihan). Dengan segala kelebihan tersebut, wajar saja jika saat ini kita sering menjumpai orang berkata, “hari gini beli buku? Kan ada e-book gratis, murah dan keren lagi!”
Namun disela-sela perkembangan e-book, buku cetak juga memiliki keunikan tersendiri yang juga mampu menumbuhkan rasa cinta setiap pembacanya. Walau harga buku cetak juga cenderung lebih mahal dibanding e-book, namun buku cetak menyimpan banyak nostalgia dan emosionalitas yang tak dimiliki e-book. Buku cetak juga memiliki seni tersendiri, terasa lebih nyata dan lebih bernilai. Bagi para pembaca buku cetak, memiliki dan membaca buku berarti memegang sebuah buku yang benar-benar nyata, yang berjilid, bersampul, dan bertinta dan bisa dibaca dengan gaya bagaimanapun tanpa takut layar pecah atau kesetrum.
Kembali ke judul tulisan ini, pilih mana e-book atau buku cetak? Setiap pilihan tentunya didasari dengan suatu alasan serta keuntungan atau kerugian yang diperoleh. Menurut penulis sendiri bahwa buku cetak dan e-buku adalah sama-sama sumber informasi dan pengetahuan. Pilihan untuk membaca buku cetak atau e-book tergantung pada selera dan pilihan masing-masing. Pada intinya baik buku cetak atau e-book keduanya merupakan sumber bacaan yang sangat berguna dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi setiap pembacanya. Membaca e-book atau buku cetak adalah sama-sama bagusnya. Yang menjadi masalah adalah ketika kita tidak mau membaca buku apapun!(*)
image: http://library.blogs.delaware.gov