Tulisan Terbaru

Kebaikan yang Terlupakan


Seperti biasa, setiap pagi sebelum berangkat kerja, saya selalu membuka email dan browsing sambil membaca berita terbaru di berbagai harian online. Tiba-tiba saja saya berhenti pada sebuah artikel singkat berbahasa inggris.

Dengan bantuan google translator saya membaca artikel tersebut yang maknanya sebagai berikut, bahwa ada seorang gadis buta yang selalu membenci dirinya akibat kebutaan yang ia alami. Ia juga membenci semua orang kecuali seorang pemuda baik hati yang saat ini menjadi kekasihnya.

Pemuda tersebut selalu hadir hampir setiap hari untuk menghibur gadis tersebut. Walau buta, ia sangat mencintai gadis itu. Demikian sebaliknya. Mereka saling mencintai. Bahkan dikesehariannya ketika mereka berdua sedang ngobrol serius, si gadis berjanji akan bersedia menikah dengannya seandainya ia dapat melihat.

Suatu hari, seseorang mendonasikan sepasang mata ke gadis itu. Singkat cerita gadis itu pun bisa melihat. Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya dan melihat indahnya taman bunga beserta kicauan burung di dahan pohon. Gadis itu sangat gembira. Ia juga sangat senang karena akan segera bisa melihat pemuda yang selalu setia menemaninya ini.

Tak ingin menunggu lama, ia menyuruh orang lain memanggilkan kekasihnya. Tidak berapa lama, dengan memakai tongkat penyanggah, kekasihnya datang dan dengan hati gembira bisa menjumpai gadis kekasihnya itu walau tidak bisa melihatnya lagi. “Sekarang kamu telah bisa melihat, akankah kita segera menikah?” ucapnya dengan senang. Gadis itu sangat terkejut dan tidak percaya melihat pemuda di depannya yang selama ini menjadi kekasihnya juga seorang yang buta. Tanpa mengucapkan sepatah kata, ia meninggalkan pemuda itu dan menolak menikah dengannya.

Pemuda itu pun pergi dengan perasaan sangat sedih. Ia pulang dan menuliskan surat ke gadis itu “Just take care of my eyes dear.”

Cerita singkat di atas memberi sedikit gambaran bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak orang sering melupakan kebaikan orang lain. Padahal tidak disadari apa yang ia peroleh selama ini baik itu kekayaan materi atau rohani tidak terlepas dari bantuan atau pertolongan orang lain. Seperti cerita di atas bahwa gadis itu bisa melihat hanya karena kekasihnya mendonasikan kedua matanya untuk si gadis.

Bukan hanya itu, banyak diantara kita yang sering berjanji dalam hatinya “seandainya aku punya banyak uang dan dapat rejeki, aku akan menolong seseorang itu,  aku akan menyumbangkan ke yayasan sosial atau Panti Asuhan, dll.” Namun ketika rejeki itu sudah ditangan rasanya sangat berat menepati janji tadi.

Namun ya begitulah hidup. Terserah seseorang mau bagaimana. Yang pasti untuk menghilangkan kebencianmu, ingatlah hal terbaik yang pernah diberikan orang lain kepadamu. Jangan pernah melupakan kebaikan orang lain!

image: www.forsurequotes.com

No comments:

Blog Archive