Pembaca, aksi “menjual diri” demi sebuah kesuksesan ternyata sangat penting. “Menjual diri” atau promosi diri berlaku untuk siapa saja, dari latar belakang mana saja dan profesi apa saja. Seseorang yang memiliki potensi dan bakat yang besar sering kehilangan peluang, pekerjaan atau kehilangan kesempatan untuk dikenal oleh orang-orang. Masalahnya banyak dari mereka merasa enggan dan tidak berani untuk “menjual diri”. Dengan keadaan ini sering posisi yang diincar sulit didapatkan dan kesempatan untuk berkembang menjadi semakin sempit.
Membanggakan kemampuan atau memberitahu kehebatan ke orang lain adalah sesuatu yang sah-sah saja dan wajar. Siapapun Anda dan apapun profesi Anda, Anda layak melakukan itu. Setiap manusia yang “menjual diri” bertujuan untuk mengembangkan karir atau pekerjaan atau membangun network. Dengan harapan dapat membuka peluang dan kesempatan untuk meningkatkan karir atau memperbaiki nasib. Ibarat orang berdagang, tanpa melakukan promosi tak akan ada pelanggan yang berminat.
Proses “menjual diri” tentunya dilakukan dengan memegang prinsip-prinsip etika dan dengan cara-cara terhormat. Anda dapat melakukannya tanpa menjelek-jelekkan atau menjatuhkan kredibilitas orang lain atau bahkan jangan terlalu obral. Satu yang mesti diingat , ketika kita “menjual diri” jangan tampak berlebihan misalnya terlalu mendominasi setiap forum / pertemuan/rapat atau bahkan menjatuhkan semangat orang lain, dan jangan sekali sekali meninggikan hati. Lakukanlah proses “menjual diri” secara wajar dan apa adanya, dan jangan segan-segan memberitahu kepada teman-teman atau dihadapan orang lain pada sebuah pertemuan bahwa anda mampu melakukan ini-itu, dan ceritakan pengalaman anda serta beritahukan berbagai hal yang memang anda kuasai. Dengan demikian orang lain akan penasaran dan tahu kehebatan anda dari uraian pembicaraan anda dan cara Anda memberi ide-ide yang baik. Dalam menjual diri hindari hal2 yang mengada-ngada, katakanlah keadaan yang sebenarnya dan memang benar adanya.
Membanggakan kemampuan atau memberitahu kehebatan ke orang lain adalah sesuatu yang sah-sah saja dan wajar. Siapapun Anda dan apapun profesi Anda, Anda layak melakukan itu. Setiap manusia yang “menjual diri” bertujuan untuk mengembangkan karir atau pekerjaan atau membangun network. Dengan harapan dapat membuka peluang dan kesempatan untuk meningkatkan karir atau memperbaiki nasib. Ibarat orang berdagang, tanpa melakukan promosi tak akan ada pelanggan yang berminat.
Proses “menjual diri” tentunya dilakukan dengan memegang prinsip-prinsip etika dan dengan cara-cara terhormat. Anda dapat melakukannya tanpa menjelek-jelekkan atau menjatuhkan kredibilitas orang lain atau bahkan jangan terlalu obral. Satu yang mesti diingat , ketika kita “menjual diri” jangan tampak berlebihan misalnya terlalu mendominasi setiap forum / pertemuan/rapat atau bahkan menjatuhkan semangat orang lain, dan jangan sekali sekali meninggikan hati. Lakukanlah proses “menjual diri” secara wajar dan apa adanya, dan jangan segan-segan memberitahu kepada teman-teman atau dihadapan orang lain pada sebuah pertemuan bahwa anda mampu melakukan ini-itu, dan ceritakan pengalaman anda serta beritahukan berbagai hal yang memang anda kuasai. Dengan demikian orang lain akan penasaran dan tahu kehebatan anda dari uraian pembicaraan anda dan cara Anda memberi ide-ide yang baik. Dalam menjual diri hindari hal2 yang mengada-ngada, katakanlah keadaan yang sebenarnya dan memang benar adanya.
pieter m.s
11 comments:
hmmm nice blog and lam kenal sob ^^
Agar bisa "menjual diri" secara efektif, sepertinya juga dibutuhkan ilmu nih Bang...
Siip, mantap tenan. Ya setiap orang punya brand image nya sendiri, sadar atau tidak sadar itulah yang dinilai orang ketika berinteraksi dengan dunia luar.
wah jual diri harus punya skil (klo yangmlain tentu paras dan tubuh ^-^)
untuk bisa menjual diri juga dengan hasil yg maksimum memang gak gampang...
Masalahnya memang banyak yg kebablasan dalam menjual diri, sehingga menjegal yg lain. Mereka hrs baca tulisan ini deh...
menjual diri hmmm boleh juga menjual ilmu aja deh aku hehehe
emang kita kudu bangga ama buatan sendiri, sambil buka mata 'n telinga ama kritikan membangun dari lingkungan sekitar...untuk kesempurnaan karya kita.....salam
Waks...judul yang menjebak. Hehehe.. Tapi, harus berhati-hati juga kan, bang? Karena batas antara menjual diri dengan menyombongkan diri cukup tipis. Kadang-kadang, kalau terlalu over promosi, orang malah jadi enek dan muak.
Setuju dengan cara promosi diri yang sewajarnya. ^_^
Horas
ya Mas, sejatinya pula, tujuan dan arah pendidikan mestinya begitu. dengan demikian setidaknya istilah "mengurangi pengangguran" bisa diimplementasikan lebih konkrit :)
wah ada ga yang mau beli saya ? ha..ha..
Post a Comment