Tulisan Terbaru

Inilah Penderitaan Masyarakat SUMUT Akibat Krisis Listrik!


PieterSilitonga - Krisis listrik di Sumatera Utara yang tak kunjung ada solusinya itu semakin parah saja. Sudah memasuki bulan Maret pun, kondisi buruk ini tidak semakin membaik. Masyarakat hanya bisa pasrah, bingung dan tidak bisa berbuat apa-apa walau sebenarnya ingin berontak, geram, marah, penuh cacian, dan umpatan yang ditujukan ke pihak PLN.

Apa sebenarnya penyebab krisis ini? Tidak Jelas!! Kurang dayalah, Tidak adanya lahan/surat ijin tempat pembangkitlah, kebijakan pemerintah daerahlah, tidak ada danalah, mesin yang sudah tualah, hingga keterbatasan energilah, dan lain sebagainya.

Dengan kondisi yang berlarut-larut serta berputar-berputar tanpa ada kesimpulan, krisis listrik ini pun semakin hari semakin merajalela. Kemarin matinya masih sekali sehari, namun akhir-akhir ini sudah semakin parah  dengan 2-3 kali sehari dengan rata-rata masa matinya sekitar 2-3 jam.

Apapun itu, yang pasti hingga saat ini belum ada berita menggembirakan agar krisis ini segera diakhiri. Yang pasti kondisi ini telah merugikan semua pihak di semua sektor. Telah banyak kejadian merugikan disekitar kita akibat kondisi yang tak jelas ini.

Berikut beberapa kerugian akibat krisis listrik di SUMUT.

  1. Sangat terganggunya aktivitas belajar anak di malam hari yang mengakibatkan rasa malas dan semakin kurangnya kreativitas.
  2. Rusaknya peralatan-peralatan elektronik seperti kulkas, AC, terutama komputer yang saat menyala harus terhentak akibat listrik yang mati tiba-tiba.
  3. Sangat beresiko timbulnya kebakaran akibat listrik padam digantikan oleh  lilin atau lampu teplok.
  4. Sangat memicu/kesempatan bagi para maling, karena listrik sering mati saat malam dan dini hari.
  5. Pembayaran biaya listrik yang tidak semakin turun. Justru semakin tinggi.
  6. Sangat terganggunya, terhambatnya serta berkurangnya kinerja di kantor-kantor karena aktivitas tiba-tiba harus berhenti yang mengakibatkan tertundanya  laporan-laporan yang harus segera diselesaikan.
  7. Sangat terganggunya aktivitas  belajar-mengajar di sekolah, kampus, dan berbagai lembaga pendididikan nonformal/informal.
  8. Sangat terhambatnya rejeki dan aktivitas para pelaku industri kecil atau industri rumahan karena berbagai orderan yang tak sanggup lagi dikerjakan.
  9. Sangat memicu penyakit akibat panas, susah tidur, stress dan emosional yang tinggi sebagai dampak pemadaman yang tiba-tiba saat melakukan aktivitas penting  di rumah,sekolah, kantor, dan lainnya.
  10. Penderitaan lain yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

So, bagi para pejabat negara, pihak-pihak swasta dan pihak mana saja yang bertanggungjawab, plissss, segeralah atasi krisis ini.(*)

image: www.woub.org 


email: piter_centre{at}yahoo.com


No comments:

Blog Archive