Tiba-tiba saja saya teringat masa kecil ketika sedang bermain layangan di sebuah hamparan rumput yang terletak di belakang sekolah SMP dulu. Inipun sudah sekitar 27 tahun lalu di sebuah desa kelahiran yang saat ini telah lama ditinggal. Dengan hati yang girang gembira layanganpun diterbangkan tentunya dengan melawan arah angin. Permainanpun makin seru ketika ada lawan yang berlomba menerbangkan si burung kertas hingga melayang tinggi ke angkasa. Benangnyapun tajam yang di galasan dengan serbuk kaca supaya dapat memutuskan benang lawan ketika beradu di angkasa. Ketika benang lawan putus layangannya pun terbang melambai ke balik gunung dan hilang begitu saja tanpa sempat mengejar apalagi mendapatkannya. Sang lawan sportif dan pasrah melepas kepergian layangan kesukaannya. Permainan layanganpun selesai, tidak tahu kapan akan diulang.
Demikian juga saat ini permainan layangan yang seperti dulu tidak jauh berbeda, ketika si burung kertas menari-nari di angkasa raya perasaan senang apalagi jika dia lebih tinggi dari layangan lainnya dan dapat memutuskan benang sang lawan. Hanya saja sekarang ini layangan yang putus masih bisa dikejar dan mendapatkannya kembali walau kadang telah menjadi milik orang lain. Dikala putus layang-layang itu akan terbang jauh dan dikejar oleh siapa saja walau ada juga yang tersangkut di pohon atau di atap gedung.
Sebuah arti yang menjadi bahan renungan yang dapat diperoleh dari sang layang-layang ini, ketika saat akan menerbangkannya kita harus melawan arah angin, konsentrasi, penuh kesabaran. Ketika dia telah berada di angkasa kita akan menarik dan mengulur benangnya agar bisa stabil. Saat angin kencang benang diulur agar tidak kaku dan putus. Saat beradu dengan benang sang lawan dan layangan putus, kita harus rela melepas dan pasrah menjadi milik orang lain, tidak ada amarah, tidak ada kecaman, tidak ada cacian, tidak ada cari alasan.
Artinya?? Menerima kekalahan dan mengakui keunggulan orang lain...
by.pieter m.silitonga,s.si
image: www.ehow.com/how_1288_make-kite.html
Demikian juga saat ini permainan layangan yang seperti dulu tidak jauh berbeda, ketika si burung kertas menari-nari di angkasa raya perasaan senang apalagi jika dia lebih tinggi dari layangan lainnya dan dapat memutuskan benang sang lawan. Hanya saja sekarang ini layangan yang putus masih bisa dikejar dan mendapatkannya kembali walau kadang telah menjadi milik orang lain. Dikala putus layang-layang itu akan terbang jauh dan dikejar oleh siapa saja walau ada juga yang tersangkut di pohon atau di atap gedung.
Sebuah arti yang menjadi bahan renungan yang dapat diperoleh dari sang layang-layang ini, ketika saat akan menerbangkannya kita harus melawan arah angin, konsentrasi, penuh kesabaran. Ketika dia telah berada di angkasa kita akan menarik dan mengulur benangnya agar bisa stabil. Saat angin kencang benang diulur agar tidak kaku dan putus. Saat beradu dengan benang sang lawan dan layangan putus, kita harus rela melepas dan pasrah menjadi milik orang lain, tidak ada amarah, tidak ada kecaman, tidak ada cacian, tidak ada cari alasan.
Artinya?? Menerima kekalahan dan mengakui keunggulan orang lain...
by.pieter m.silitonga,s.si
image: www.ehow.com/how_1288_make-kite.html
2 comments:
Aku juga waktu kecil suka main layan-layang. Dan sampe sekarang ternyata kegemaranku itu diikuti oleh anak-anakku.
Sungguh masa kecil yang sangat tak terlupakan...
layangan diterbangkan oleh orang-orang profesional dan layang-layang berbagai berbagai macam bentuk dan sejarahnya juga ada.
Kunjungi di website :
www.evri-layang-layang.blogspot.com
Post a Comment