Satu lagi Fenomena alam akan terjadi pada hari rabu, 22 Juli 2009 yakni GERHANA MATAHARI TOTAL (GMT) yang meliputi kawasan asia sepanjang Bangladesh, China, India, Nepal dan Samudra Pasifik bagian tengah. Gerhana matahari total itu secara maksimal akan terlihat di Kota Shanghai, China, selama kira-kira enam menit. Sedangkan Indonesia hanya akan bisa menikmati gerhana sebagian di wilayah Indonesia bagian utara. Gerhana ini menurut para ahli adalah gerhana matahari total terlama pada abad ini.
Di sejumlah tempat, fenomena ini menjadi sesuatu yang ditunggu dan menjadi sebuah atraksi menarik serta menjadi bahan ramalan bagi para cenayang. Di Shanghai, penduduk setempat sangat antusias menyambut datangnya fenomena ini, di Jepang sebagian rakyat berbondong-bondong mengunjungi pulau Yakushima, yang akan menjadi lokasi terjadinyagerhana matahari total. Pemerintah di Yakushima sengaja menggelar festival khusus selama dua hari, acara berupa pertunjukan kembang api, tari-tarian, dan suguhan makanan lokal. Selain itu, 180 hotel di Yakushima sudah penuh dipesan. Hal ini mungkin disebabkan Jepang kali terakhir dilanda gerhana matahari total pada tahun 1963. Sementara itu, pengelola sebuah kapal pesiar di Amerika Serikat yang memiliki layanan wisata khusus bagi para pemerhati astronomi atau ilmu perbintangan, menawarkan tur khusus ke laut di dekat Pulau Iwo Jima, Jepang. Tempat itu diyakini merupakan lokasi terdekat untuk bisa menyaksikan gerhana matahari total secara jelas.
Tidak kalah, selain ilmuwan dan masyarakat umum, para cenayang lokal pun memanfaatkan fenomena ini untuk menjual ramalan-ramalan mereka. Di Myanmar, misalnya, seorang cenayang memprediksi gerhana matahari terlama itu menandakan bakal adanya kekacauan, dengan akan ada peperangan, gangguan stabilitas, serta sejumlah bencana alam selama beberapa bulan setelah gerhana matahari total. Sedangkan para dukun di India punya pandangan berbeda, mereka meminta para ibu yang sedang hamil untuk tetap berada di rumah selama gerhana berlangsung. Pasalnya, menurut kepercayaan turun-temurun, sinar matahari yang tak tampak dapat menimbulkan akibat buruk bagi jabang bayi.
Di sejumlah tempat, fenomena ini menjadi sesuatu yang ditunggu dan menjadi sebuah atraksi menarik serta menjadi bahan ramalan bagi para cenayang. Di Shanghai, penduduk setempat sangat antusias menyambut datangnya fenomena ini, di Jepang sebagian rakyat berbondong-bondong mengunjungi pulau Yakushima, yang akan menjadi lokasi terjadinyagerhana matahari total. Pemerintah di Yakushima sengaja menggelar festival khusus selama dua hari, acara berupa pertunjukan kembang api, tari-tarian, dan suguhan makanan lokal. Selain itu, 180 hotel di Yakushima sudah penuh dipesan. Hal ini mungkin disebabkan Jepang kali terakhir dilanda gerhana matahari total pada tahun 1963. Sementara itu, pengelola sebuah kapal pesiar di Amerika Serikat yang memiliki layanan wisata khusus bagi para pemerhati astronomi atau ilmu perbintangan, menawarkan tur khusus ke laut di dekat Pulau Iwo Jima, Jepang. Tempat itu diyakini merupakan lokasi terdekat untuk bisa menyaksikan gerhana matahari total secara jelas.
Tidak kalah, selain ilmuwan dan masyarakat umum, para cenayang lokal pun memanfaatkan fenomena ini untuk menjual ramalan-ramalan mereka. Di Myanmar, misalnya, seorang cenayang memprediksi gerhana matahari terlama itu menandakan bakal adanya kekacauan, dengan akan ada peperangan, gangguan stabilitas, serta sejumlah bencana alam selama beberapa bulan setelah gerhana matahari total. Sedangkan para dukun di India punya pandangan berbeda, mereka meminta para ibu yang sedang hamil untuk tetap berada di rumah selama gerhana berlangsung. Pasalnya, menurut kepercayaan turun-temurun, sinar matahari yang tak tampak dapat menimbulkan akibat buruk bagi jabang bayi.
2 comments:
Jadi pengen juga menyaksikan gerhana matahari total nih....
hari ini dumz......
Post a Comment