Tulisan Terbaru

Sesuatu yang Luar Biasa Dibalik Pembangunan Jembatan Brooklyn


Sobat pembaca pasti sudah mengenal jembatan Brooklyn bukan? Beruntunglah Anda yang sudah pernah melintas di jembatan yang menghubungkan Manhattan dan Brooklyn tersebut. Sejak pembukaannya, jembatan ini telah menjadi bagian utama dari kaki langit New York dan ditetapkan sebagai National Historic Landmark pada tahun 1964 dan National Historic Civil Engineering Landmark pada tahun 1972.

Namun tidak banyak yang mengetahui bagaimana jembatan sepanjang 1825 meter ini terbentuk dan siapa aktor dibalik kesuksesan pembangunan jembatan megah ini. Dialah  John Roebling! Ia seorang insinyur yang pertama sekali mencetuskan pembangunan jembatan ini.  Pada awalnya, ia menuai banyak kritik dari masyarakat, pejabat, dan para ahli bangunan di masa itu. Mana mungkin bisa membangun jembatan di atas air? Mereka menganggap ide pembangunan jembatan ini adalah gila dan sangat mustahil!

Namun John Roebling tidak ingin mimpi-mimpinya terkubur dan idenya hilang begitu saja. Ia pun menceritakan ide ini kepada anaknya Washington, yang juga seorang insinyur. Setelah melewati berbagai diskusi dan bujukan, dia berhasil meyakinkan anaknya bahwa pembangunan jembatan ini sangat masuk akal dan dapat dibangun yang akan menjadi jembatan termegah di dunia.

Proyek pun berjalan. Pada awalnya, pengerjaan proyek ini berjalan dengan baik. Namun peritiwa tragis menimpa John Roebling saat sedang memeriksa proyek. Ia tertabrak kapal feri yang mengakibatkan kakinya remuk. Karena infeksi dan tetanus, ia meninggal pada 22 Juli 1869.

Kejadian itu membuat putus asa para bangsawan dan pemerintah yang mendukung John Roebling. Mereka kebingunan karena tidak ada lagi insinyur yang bisa menggantikannya. Disaat terjadi kebuntuan dan ingin menghentikan pembuatan brooklyn, tiba-tiba Washington Roebling yang tidak lain adalah  anak John Roebling mengajukan diri dan bertekad menggantikan posisi ayahnya. Washington Roebling meyakinkan pemerintah dan pihak yang mendukung pembangunan jembatan bahwa ia mampu menangani proyek Brooklyn.  Washington Roebling sendiri adalah ahli dalam pembuatan kawat baja yang nantinya bisa dipergunakan untuk kelanjutan jembatan Brooklyn.

Proyek pun dilanjutkan kembali. Selama proyek berlangsung, Washington lebih banyak bekerja di sungai dan di bawah laut untuk pembuatan pondasi jembatan yang sangat kuat. Berbagai peristiwa membahayakan sering terjadi selama pembangunan jembatan ini. Banyak terjadi penyakit aneh yang tidak bisa didiagnosa para dokter yang menimpa para pekerja. Juga sering terjadi kebakaran hebat  yang sangat sulit dipadamkan.
Dengan berbagai hambatan yang sangat membahayakan, hal ini banyak menguras batin pekerja termasuk Washington. Lambat waktu Washington pun mengalami sakit parah dan lumpuh seumur hidup. Ia tidak dapat lagi berjalan, bergerak maupun berbicara. Dengan keadaan ini, reaksi dan kritik orang-orang semakin tinggi dan menginginkan pembangunan jembatan ini segera dihentikan.

Suatu hari, saat ia berbaring di rumah sakit, ia merasakan sinar matahari menembus jendelanya. Angin sepoi-sepoi meniup tirai putih dan ia mampu melihat langit dan pepohonan. Ia duduk dan merasakan semangatnya muncul kembali. Tiba-tiba sebuah ide muncul di benaknya. Ia mencoba menggerakkan jemarinya dan berhasil. Dengan gerakan dan ketukan jemarinya ia dapat berkomunikasi dengan istrinya. Ia berhasil membuat kode-kode sehingga istrinya mampu memahami komunikasi itu.  

Dengan ketukan jemarinya, Washington meminta istrinya untuk menghubungi para insinyur. Dengan perantara istrinya dia berkomunikasi dengan insinyur-insinyur tersebut tentang apa yang harus dilakukan. Meskipun cacat, Washington tidak pernah berkecil hati dan masih memiliki keinginan yang membara untuk menyelesaikan jembatan. Dia mencoba untuk menginspirasi dan menyampaikan antusiasmenya ke para pekerja.

Selama 13 tahun pengerjaan jembatan itu (1870 – 1883), Washington selalu mengetukkan jarinya ke lengan istrinya untuk menyampaikan perintah-perintah hingga jembatan itu selesai. Itulah Jembatan Brooklyn!

Sobat pembaca, terkadang dengan adanya hambatan bahkan penderitaan yang kita alami sering membuat kita menyerah dan membatalkan segala rencana indah.  Kisah ini menunjukkan bahwa kegigihan, sikap pantang menyerah, membuat impian yang mustahil dan tidak masuk akal pun, bisa terwujud. Kecacatan fisik tidak akan pernah terkalahkan ketika semangat dan kegigihan muncul.


No comments:

Blog Archive