Coba ingat, Anda pernah memberi sikap ini kepada orang lain bukan? Tentunya hal ini muncul karena Anda bisa memahami atau merasakan perasaan orang lain.
Secara simple pengertian dari empati ( Menurut DM Berger) adalah Kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk mengetahui atau mengalami secara emosional apa yang dialami orang lain.
Umumnya perasaan ini berasal dari seseorang yang sudah pernah merasakan atau mengalami hal tertentu dalam hidupnya. Sebaliknya, seseorang yang belum pernah merasakan perasaan tertentu dalam hidupnya, akan sulit (bukan berarti tidak bisa) untuk memahami perasaan orang lain. Misalnya saja, seseorang yang tidak pernah menaruh tangan dalam api, dia tidak akan tahu rasa sakit api itu bagaimana. Sebuah Empati dapat ditunjukkan dengan sebuah ungkapan atau perbuatan, seperti pelukan, menepuk pundak atau dengan kata-kata semangat.
Sering kita melihat orang-orang di sekitar kita mengalami berbagai masalah. Misalnya saja ketika seorang teman dekat kita kehilangan pekerjaan tentunya suasana hatinya akan labil, galau, bingung, stress dan sebagainya. Atau seseorang yang selalu bersikap apatis karena tidak bisa menerima sesuatu yang tidak “masuk diakal”. Pada saat seperti ini diperlukan sebuah perasaan empati yang bisa merasakan apa yang mereka alami, sehingga kita akan lebih mengerti akan diri mereka dan akan menciptakan sebuah kondisi yang terkontrol.
Sebuah perasaan empati tentunya sangat menyenangkan bagi orang yang menerimanya, karena dia memiliki orang lain yang mampu merasakan perasaannya sehingga dia tidak merasa sendiri. Bagi seseorang yang mampu memberi rasa empati tentunya akan melakukan berbagai hal untuk bisa menolong orang lain dari masalah yang dihadapi, seperti memberi solusi, semangat, pengertian dan bahkan pujian yang membawa seseorang terbebas dari masalah. Dengan demikian orang tersebut akan lebih bersemangat, berkekuatan, dan bisa menerima sesuatu tanpa harus kontra.
So,sikap empati perlu bukan?
Secara simple pengertian dari empati ( Menurut DM Berger) adalah Kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk mengetahui atau mengalami secara emosional apa yang dialami orang lain.
Umumnya perasaan ini berasal dari seseorang yang sudah pernah merasakan atau mengalami hal tertentu dalam hidupnya. Sebaliknya, seseorang yang belum pernah merasakan perasaan tertentu dalam hidupnya, akan sulit (bukan berarti tidak bisa) untuk memahami perasaan orang lain. Misalnya saja, seseorang yang tidak pernah menaruh tangan dalam api, dia tidak akan tahu rasa sakit api itu bagaimana. Sebuah Empati dapat ditunjukkan dengan sebuah ungkapan atau perbuatan, seperti pelukan, menepuk pundak atau dengan kata-kata semangat.
Sering kita melihat orang-orang di sekitar kita mengalami berbagai masalah. Misalnya saja ketika seorang teman dekat kita kehilangan pekerjaan tentunya suasana hatinya akan labil, galau, bingung, stress dan sebagainya. Atau seseorang yang selalu bersikap apatis karena tidak bisa menerima sesuatu yang tidak “masuk diakal”. Pada saat seperti ini diperlukan sebuah perasaan empati yang bisa merasakan apa yang mereka alami, sehingga kita akan lebih mengerti akan diri mereka dan akan menciptakan sebuah kondisi yang terkontrol.
Sebuah perasaan empati tentunya sangat menyenangkan bagi orang yang menerimanya, karena dia memiliki orang lain yang mampu merasakan perasaannya sehingga dia tidak merasa sendiri. Bagi seseorang yang mampu memberi rasa empati tentunya akan melakukan berbagai hal untuk bisa menolong orang lain dari masalah yang dihadapi, seperti memberi solusi, semangat, pengertian dan bahkan pujian yang membawa seseorang terbebas dari masalah. Dengan demikian orang tersebut akan lebih bersemangat, berkekuatan, dan bisa menerima sesuatu tanpa harus kontra.
So,sikap empati perlu bukan?