PieterSilitonga - Semoga saja sobat pembaca setuju, bahwa manusia tidak
dilahirkan untuk sengsara, melainkan untuk hidup bahagia. Maaf, kalaupun ada
teman-teman kita yang jauh dari rasa bahagia, itu karena masalah pilihan.
Karena saat manusia mulai memahami arti hidup yang sebenarnya, mereka sudah dihadapkan
pada dua pilihan besar. Sengsara atau Bahagia!
Dalam menentukan pilihan, tentunya tergantung kemana tujuan hidup. Manusia bebas memilih sukses atau gagal, maju
atau mundur, sengsara atau bahagia. Itu semuanya adalah masalah pilihan. Pilihan
apapun yang diambil tentunya sudah siap dengan segala untung rugi dan
dampaknya.
Namun, sebagai individu penghuni alam semesta, kita tentunya ingin
selalu merasa bahagia. Tak seorang pun yang tidak ingin bahagia dan memilih penderitaan.
Agar bisa hidup bahagia dan diliputi hati gembira, Sungguh sangat baik kita harus selalu berpikir positif. Kita tahu bahwa pikiran menciptakan perasaan atau
emosi. Apa yang kita pikirkan adalah cara kita bertindak. Sikap, perasaan dan
tindakan merupakan reaksi atas jalannya pikiran. Akar kesengsaraan, masalah,
kebingungan, kekhawatiran dan kesedihan yang kita alami selalu berasal dari
pikiran yang negatif. Ketika sudah berpikir
negatif, kita sudah mulai menciptakan penderitaan dalam hidup.
Untuk membuat semuanya baik-baik saja dan selalu merasa bahagia
adalah dengan memulai untuk selalu memotivasi pikiran dengan
pikiran positif. Kini saatnya memenuhi pikiran-pikiran
dengan cinta, optimisme, dan kreativitas
serta menghargai setiap detik kehidupan, segala sesuatu yang dimiliki, dan menyenangi
segala sesuatu yang dilakukan .
Bergerak sesuai arus. Filosopinya, jika kita mendayung sesuai
arah sungai mengalir, ada energi yang membantu kita sehingga kita akan menang
dan diliputi kegembiraan yang melahirkan bahagia. Sebaliknya, jika mendayung
melawan arus sungai, walau pada awalnya mampu, namun sesuai waktu kita semakin lelah, kewalahan dan akhirnya
berhenti. Jika sudah begini kebahagiaan
akan menjauh. Pikiran kita akan dijejali dengan hal-hal negatif seperti
penyesalan-penyesalan dan mencari kambing hitam atas segala kegagalan yang
dialami.
Rasa bahagia adalah hak semua orang. Kebahagiaan tidak
tergantung pada dunia luar. Tidak ada jaminan seseorang bisa membuat kita bahagia
atau tidak bahagia. Keinginan untuk menjadi bahagia berasal dari pilihan kita.
Masih banyak cara untuk menjadi bahagia. Cara apapun itu mari kita lakukan
untuk memilih bahagia.
image:
email: piter_centre{at}yahoo.com
1 comment:
Hidup, memberikan pilihan memang, sikap yg bijaklah yg harus kita punya utk mampu membedakan mana yg positif dan negatif,..
kalau semua pilihan itu mudah tentulah tak seorangpun akan memilih sengsara,
nice post, thanks.
Post a Comment